Suara.com - Nasib bocah laki-laki berinisial A di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan berakhir nahas lantaran tewas di tangan Avior Christopher, pelaku sodomi.
Korban tewas dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi lantaran melawan saat pelaku hendak mencabulinya di kamar mandi.
Dikutip dari kabarmakassar.com--jaringan Suara.com, aksi pembunuhan itu berawal saat pelaku mendatangi rumah korban Kampung Kamirie Desa Mattirotasi, Kecanatan Wattangpulu, Kabupaten Sidrap, Rabu (12/2/2020) siang. Avior yang bekerja sebagai sales marketing itu awalnya menawarkan produk alat rumah tangga kepada orang tua korban.
Tak beberapa lama, pelaku lalu berpura-pura ingin buang air besar (BAB) dan meminjam kamar mandi di rumah korban.
Baca Juga: Sales Perabot Rumah Gagal Sodomi Bocah, Korban Tewas Dilelep di Bak Mandi
Sesampainya di kamar mandi, bak penampungan tenyata hanya berisi sedikit air, sehingga pelaku meminta tolong kepada korban untuk membuka kran air bak penampungan yang berada di luar dan kemudian mengajak korban masuk ke dalam kamar mandi. Korban yang masih lugu pun mengikuti perintah pelaku.
Di dalam kamar mandi, pelaku coba mencabuli korban. Namun, korban melakukan perlawanan dan berusaha untuk lari.
Merasa khawatir korban yang masih duduk di bangku SD itu akan melaporkan perbuatannya pada orang tuanya, pelaku kemudian menganiaya korban dan memasukkannya ke dalam bak air serta menekan kepala korban hingga tewas.
Aksi keji pelaku terungkap saat kakak korban hendak BAB di WC tersebut. Sesampainya di depan pintu kamar mandi, ia curiga melihat sandal adiknya berada di depan pintu, sehingga sempat mengetuk pintu kamar mandi yang kemudian terdengar suara pelaku.
Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benni Pornika yang dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Modus Hasan Sodomi Belasan Anak, Putar VCD Porno Biar Korban Terangsang
Benni mengatakan, pelaku sudah berhasil ditangkap beberapa jam kemudian setelah peritiwa pembunuhan tersebut terjadi. Avior dicokok di Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap.
Dari hasil interogasi, kata dia, pelaku mengakui semua perbuatannya itu. Kronoligis kejadian hampir sama dengan yang diterangkan oleh saksi-saksi korban.
“Terduga pelaku telah mengakui perbuatannya yang menganiaya korban karena panik dan takut aksinya hendak berbuat senonoh dilaporkan korban ke keluarganya,” kata Benni.
“Pelaku masih dimintai keterangannya di Polsek Watang Pulu karena kasus ini berada di wilayah Polsek Watang Pulu,” kata dia.