Suara.com - Video aksi pemukulan yang dilakukan petugas medis kepada seorang perempuan, membuat geger jagat media sosial China. Korban diduga menolak untuk menjalani pemeriksaan virus corona.
Video itu viral seusai muncul di situs Weibo belum lama ini. Dalam rekaman berdurasi 15 detik tersebut, tampak seorang wanita berjaket hitam terlibat cekcok dengan seorang petugas medis.
Dikutip dari Dailymail, Jumat (14/2/2020), wanita itu terduduk di lantai, berteriak meminta petugas medis mundur dari hadapannya. Sedangkan petugas tampak menarik baju wanita itu dan memintanya berdiri.
Tak tinggal diam, ia kemudian menyerang staf medis yang malah membalasnya dengan pukulan di wajah beberapa kali.
Sementara, seorang dalam video terdengar meneriakkan, "Panggil polisi! Panggil polisi!", saat melihat insiden tersebut.
Baca Juga: AC Milan Batal Menang Lawan Juventus, Pioli Tetap Bangga Pada Skuatnya
Oleh sejumlah warganet, insiden itu disebutkan terjadi Provinsi Sichuan, Barat Daya China. Wanita tadi melawan petugas karena enggan menjalani tes suhu tubuh untuk menghindari wabah virus corona.
Sejak dibagikan di situs Weibo, video petugas medis pukul wanita itu telah ditonton oleh lebih dari 10 juta penonton.
Warganet yang pun memberi kecaman atas aksi kekerasan yang terjadi. Hal itu dianggap justru memperkeruh suasana di tengah wabah virus corona.
"Menolak pengecekan suhu tubuh keliru, tapi memukul seseorang denga keras juga sangat salah," kata warganet.
"Jangan menambang kekacauan di tengan situasi yang 'tidak biasa!', semoga petugas ini tidak dicopot atau dihukum karena ini," timpal warganet lainnya.
Baca Juga: Perusahaan asal Jakarta Resmi Beli 70 Persen Saham PSS Sleman
Untuk diketahui, pemeriksaan suhu tubuh menjadi rutinitas harian bagi orang-orang di China. Tindakan ini dilakukan untuk mencengah virus corona yang kian agresif menyerang warga.
Berdasarkan data yang dirilis situs Johns Hopkis CSSE, hingga Jumat pagi, korban tewas akibat wabah virus corona atau coronavirus COVID-19 mencapai 1.489, secara global termasuk di luar wilayah China.
Sementara itu, total ada 64,267 penduduk di seluruh dunia yang terinfeksi yang tersebar di 30 negara. China sebagai negara utama munculnya virus mematikan itu, mencatat ada 63.686 warganya yang terinfeksi virus corona.