Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum melihat keinginan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergabung dalam koalisi pemerintahan, seiring pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menilai rugi jika partai berlambang matahari tersebut menjadi oposisi mengikuti jejak PKS.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengemukakan, anggapan PAN ingin bergabung koalisi masih terlalu dini jika hanya didasarkan atas pernyataan Zulhas dalam pidatonya di Kongres V PAN yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Nah, itu kan persoalan atau bergulirnya isu PAN masuk ke pemerintahan. Itu kan berawal dari statemen Pak Zul bahwa PAN opisisi itu akan rugi. Nah, apakah dengan demikian itu isyarat bahwa PAN itu ingin bergabung dengan pemerintah kan terlalu awal juga untuk menyimpulkan demikian," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis (13/2/2020).
Arsul mengaku lebih memilih penjelasan langsung dari Zulhas terkait posisi yang diinginkan PAN, ketimbang harus menilai berdasarkan ucapan mantan menteri lingkungan hidup dan kehutanan semata.
Baca Juga: PAN Rugi Jika Oposisi, PKS: Ruang Koalisi Pemerintah Sudah Sesak
"Jadi kita lihat dulu lah ya supaya jelas. Saya yakin Pak Zul akan memperjelas ucapannya itu. Saat ini, menurut kami di PPP itu belum bisa disimpulkan bahwa PAN itu ingin masuk ke dalam koalisi pemerintahan," ujar Arsul.
Sebelumnya pada pidato di Kongres V PAN, Zulhas mengatakan partai yang dipimpinnya tersebut harus mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilu 2024 ketimbang meributkan posisi PAN usai Pemilu 2019.
"Positioning itu penting untuk menghadapi tantangan yang berat, 2024 itu tidak mudah. Kita kemarin masih ribut soal oposisi, tidak oposisi, itu yang saya tidak setuju," kata Zulkifli dalam pidatonya di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Zulkifli juga enggan bila harus mengikuti jejak langkah PKS yang sudah mendeklarasikan diri sebagai oposisi pemerintah.
"Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh PKS. Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh teman kita, partai itu (PKS), akan sangat merugikan kita. Kalau kita bergerak ke kanan, ke kanan sekali kita kalah, kalah kita," katanya.
Baca Juga: Kursi Terbang di Kongres PAN, Kemal Palevi: Ingetin Mukanya, Jangan Dipilih