Suara.com - Pendakwah KH. Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym memuji Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir karena melontarkan isu akhlak.
Aa Gym menyebut Erick Thohir sebagai ustaz. Ia pun mengaku tersengat saat sang menteri menuturkan kata-kata tentang akhlak.
Hal ini disampaikan Aa Gym saat hadir menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Menatap Indonesia Ke Depan Lewat ILC” yang tayang di tvOne pada Selasa (11/2/2020) malam.
"Alhamduillah, hari ini saya tersengat, sangat berbahagia dan sangat bersyukur mendengar satu patah kata kunci dari kata Pak Erick yaitu masalah akhlak," ujar Aa Gym.
Baca Juga: Sabtu Besok, WNI eks Wuhan di Natuna Bisa Pulang
Ia lantas mengambil botol air mineral dan berandai-andai jika isinya diganti dengan cairan lainnya.
Aa Gym berkata, "Ini botol (air mineral) di sini berapa harganya? Rp 5.000 anggap sendiri lah. Kalau diganti isinya dengan jus, berapa? Rp 15.000, diganti dengan madu jadi berapa? Rp 100.000, diganti dengan comberan? Enggak ada harganya".
"Pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, gelar dan segala aksesoris itu hanya casing. Kalau isinya jelek cukup kejedot tiang listrik atau apapun bisa jadi masalah," imbuhnya.
Mendengar penuturan Aa Gym, pembawa acara Karni Ilyas sempat tertawa dan mengaku setuju. Aa Gym kemudian melanjutkan penuturannya.
Menurut Aa Gym, jika seseorang sibuk dengan pangkat, jabatan, harta atau popularitas tapi tidak memperbaiki isinya, "Sehebat apapun aturan, sekaya apapun sumber daya alam, tipis bagi bangsa kita untuk maju."
Baca Juga: Siswi SMP Muhammadiyah Korban Penganiayaan di Purworejo Kerap Dibully
"Sepakat?" tanya Aa Gym disambut tepuk tangan orang yang hadir dalam diskusi tersebut.
Aa Gym berpendapat orang yang punya ilmu tinggi, kekuasaan besar, sekali melakukan korupsi bisa habis negeri ini.
Ia lantas berkata kepada Erick, "Terima kasih, Ustaz Erick! Saya dengan Pak Erick ini sudah lama sekali dan alhamdulillah senang sekali mendengar itu menjadi komitmen yang utama".
Ulama kondang ini percaya bahwa jika Erick konsen memilih pejabat yang berakhlak baik akan dapat mensinergikan potensi yang ada.
"Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. Jangan terlalu sibuk membangun casing. Tapi membangun isi," ujarnya.