Mendagri Dialog dengan MUI soal Pembangunan SDM yang Unggul dan Berakhlak

Kamis, 13 Februari 2020 | 11:22 WIB
Mendagri Dialog dengan MUI soal Pembangunan SDM yang Unggul dan Berakhlak
Mendagri, Tito Karnavian, dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Rapat Pleno ke-49 Dewan Pertimbangan MUI, di Kantor MUI Lantai 4, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020). (Dok : Kemendagri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., menilai, pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul tak hanya sebatas pendidikan dan kesehatan saja, tetapi meliputi akhlak dan moralitas yang baik.

Hal itu dikemukakannya saat membahas Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Rapat Pleno ke-49 Dewan Pertimbangan MUI, di Kantor MUI Lantai 4, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

"Dari dialog tadi, saya melihat ada pesan bagaimana membina manusia Indonesia yang berakhlak, kemudian beradab, maju, dan lain-lain," kata Mendagri.

Pembangunan SDM sejalan dengan visi Pembangunan Presiden Joko Widodo yang kini tengah menjadi program prioritas nasional. 

Baca Juga: Pesan Kemendagri ke Calon Kepala Daerah: Jangan Gosok-gosok Isu SARA!

"Ini sebetulnya paralel dengan visi Bapak Presiden. Nomor satu, membangun SDM unggul. SDM unggul itu bukan hanya sehat, pendidikan yang baik, terdidik dan terlatih, tapi juga memiliki akhlak dan moralitas yang baik," ungkapnya.

Sejalan dengan rencana Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII yang akan digelar MUI di Bangka Belitung pada akhir bulan ini, Mendagri berharap, kongres tersebut dapat menghasilkan operasionalisasi konsep SDM yang unggul dalam aspek akhlak.

"Saya kira saat kongres nanti, kita harapkan bisa membuat suatu kesimpulan yang bersifat strategis, yang bisa dioperasikan dalam rangka memperkuat konsep pembangunan SDM yang unggul, yang berakhlak itu kira-kira seperti apa, tapi yang jelas tetap dalam kerangka NKRI dan Pancasila," jelasnya. (*)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI