Suara.com - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) dianggap sebagai pihak yang mengetahui keberadaan 191 pohon yang ditebang karena proyek revitalisasi. Namun pihak UPT Monas sendiri mengaku juga tidak mengetahuinya.
Kepala UPT Monas, Isa Sarnuri mengatakan, yang seharusnya mengetahuinya adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata). Sebab, Dinas Citata adalah pelaksana proyek revitalisasi Monas.
"Yang ngurusin itu pelaksana revitalisasi, ya Dinas Citata. Saya juga bingung," ujar Isa saat dihubungi, Kamis (13/2/2020).
Karena itu ia meminta awak media agar tidak menanyakan soal 191 pohon kepadanya. Ia meminta agar pertanyaan itu ditujukan kepada Kadis Citata DKI Jakarta, Heru Hermawanto.
Baca Juga: Pohon Tebangan Monas Alih Fungsi Jadi Furnitur, Publik: Ini Cuma Ngeles Aja
"Saya saja enggak tahu di mana," katanya.
Heru sendiri menyatakan ada kemungkinan 191 pohon itu dijadikan bahan baku untuk membuat furnitur. Terkait hal ini, Isa juga menyebut pohon itu bisa saja dikelola sedemikan rupa oleh Dinas Citata.
"Yang melaksanakan itu kan Dinas Citata, ya informasi soal pohon berarti ada di Citata," ucap dia.
Sebelumnya, nasib 191 pohon yang ditebang karena proyek revitalisasi sisi selatan Monas masih jadi misteri. Ketika ditanya soal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan malah enggan membeberkannya.
Pasalnya, di antara pohon yang tumbang itu, ada jenis yang bernilai jual tinggi seperti Jati dan Mahoni. Selain itu, akan diapakan batang pohon itu setelah ditebang juga tidak diketahui.
Baca Juga: 191 Pohon di Monas yang Ditebang Ternyata Dijadikan Furnitur
Terkait hal itu, Anies tak mau menjawab dan meminta awak media bertanya ke Dinas Kehutanan.