Suara.com - Zulkifli Hasan mencatatkan namanya dalam sejarah Partai Amanat Nasional, sebagai ketua umum yang kali pertama mampu bertahan untuk periode kedua.
Dia juga dinilai berhasil melepaskan belenggu ketergantungan PAN terhadap sosok deklaratornya, Amien Rais yang kekinian menjabat ketua dewan kehormatan pertai berlambang matahari tersebut.
Politikus PAN Bara Hasibuan bahkan menegaskan, pada periode kedua kepemimpinan ini, Zulhas adalah satu-satunya pemimpin tanpa ada embel-embel Amien Rais yang mendominasi.
"Mulai sekarang kami betul-betul terlepas dari ketergantungan satu orang. PAN bisa menjadi partai politik modern di mana pemimpin utamanya satu, yaitu ketua umum. Tidak terbelenggu oleh satu sosok yang begitu mendominasi selama ini, sehingga menjadi dual kepemimpinan, pemimpinan ganda," kata Bara di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Baca Juga: Ramai Potret Lempar Kursi di Kongres PAN, Warganet Malah Jadikan Stiker
Bara berujar kemenangan Zulhas ini merupakan hasil keberanian para pemilih di internal PAN, dalam mengambil sikap untuk melepaskan dominasi Amien. Ia menilai PAN telah membuat sejarah baru.
"Jadi ini merupakan satu sejarah dan memberikan apresiasi kepada para pengurus daerah, para pemilih. Karena dengan memilih Zulkifli Hasan, mereka juga berani bersikap independen dari satu tokoh yang selama ini mendominasi PAN dan menghambat perkembangan PAN," ujar Bara.
Sebelumnya, hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pendiri PAN Abdillah Toha.
Ia menilai terpilihnya kembali Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN, akan membawa angin segar bagi partai tersebut.
Momen tersebut akan menandai berakhirnya era dominasi Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais.
Baca Juga: Respon Kocak Warganet soal Kericuhan Kongres V PAN di Kendari
Hal itu disampaikan oleh Abdillah Toha melalui akun Twitter miliknya @AT_AbdillahToha.Menurutnya era dominasi oligarki akan segera berakhir dengan ditunjukknya Zulkifli Hasan sebagi Ketum PAN.
"Dengan terpilihnya embali Zulifli Hasan sebagai ketua umum PAN, berakhirlah era dominasi Amien Rais," kata Abdillah seperti dikutip Suara.com, Rabu (12/2/2020).
Kemenangan Zulkifli Hasan menjadi pimpinan partai identik berwarna biru itu bukanlah kemenangan pribadi. Melainkan kemenangan atas suara para kader melawan dominasi oligarki.
"Zul jangan melihatnya sebagai kemenangan pribadi tetapi sebagai suara melawan dominasi oligarki," ungkapnya.
Oleh karena itu, besar harapan para kader yang memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum agar bisa mengembalikan PAN seperti sedia kala.
"Dia (Zulkifli Hasan) harus membawa PAN kembali ke partai reformis sebenarnya," tuturnya.