Suara.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta curiga konsep naturalisasi sungai yang digadang-gadang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kampanye tidak jelas.
Pasalnya, Anies disebut tidak terbuka kepada DPRD soal program ini.
Politisi PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian mengatakan sudah melihat langsung salah satu proyek naturalisasi di Kali Ciliwung segmen Sudirman-Pintu Karet, tepatnya di samping Stasiun Kereta Api Bandara BNI City, Jakarta Pusat.
Program ini dinilai tak efektif menangani banjir di lokasi karena yang dibuat hanya mementingkan estetika. Karena di lokasi hanya ada penyempitan sungai dan pembangunan benerapa spot selfie.
Baca Juga: Anies Siapkan Regulasi untuk Cairkan Dana Pembebasan Lahan Sodetan Ciliwung
“Kami enggak pernah dapat penjelasan rinci naturalisasi itu. Tapi yang pasti naturalisasi itu lebih ke estetika,” ujar Justin di lokasi, Rabu (12/2/2020).
Justin mengaku sejak terpilih sebagai anggota DPRD Agustus 2019 lalu sampai sekarang, tak tahu soal konsep naturalisasi. Bahkan, saat pembahasan anggaran juga menurutnya tak ada penjelasan rinci.
“Sejak saya dilantik Agustus lalu belum ada penjabaran soal itu di rapat-rapat KUA-PPAS dan sebagainya,” jelasnya.
Karena itu ia khawatir program Anies ini dilakukan tanpa kajian yang mendalam. Setelah melihat langsung pengerjaannya, ia akan menunggu hasil dari proyek ini efektif atau tidak menangani banjir.
“Kami ke sini ngecek langsung, apakah akan membawa dampak atau tidak. Tapi seringkali proyek dilakukan tanpa kajian juga,” katanya.
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Sebut Sodetan Ciliwung Telah Masuk Tahap Appraisal
Sebelumnya, program naturalisasi sungai adalah salah satu program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut bisa menangani masalah banjir di Jakarta. Kebijakan ini dianggap berbeda dengan normalisasi sungai yang dilakukan sebelumnya karena berupaya memaksimalkan penyerapan air ke tanah.