Suami Kuliti dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuhnya Dibuang di Lubang WC

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 12 Februari 2020 | 17:08 WIB
Suami Kuliti dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuhnya Dibuang di Lubang WC
Erik Francisco, lelaki berusia 46 tahun di Mexico City, Meksiko, ditangkap polisi karena membunuh, menguliti, hingga memutilasi tubuh istrinya, Ingrid Escamilla (25). [Daily Star]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erik Francisco, lelaki berusia 46 tahun di Mexico City, Meksiko, ditangkap polisi karena membunuh, menguliti, hingga memutilasi tubuh istrinya, Ingrid Escamilla (25).

Setelah melakukan pembunuhan sadistis, Erik membuang potongan-potongan tubuh Ingrid ke lubang WC untuk memusnahkan semua bukti-bukti kejatan.

Seusai merampungkan kejahatannya, seperti diberitakan Daily Star, Rabu (12/2/2020), Erik menelepon mantan istrinya dan menceritakan semua hal yang dilakukan.

Media-medial lokal memublikasikan foto-foto Erik yang duduk di bagian belakang mobil polisi, ketika dia mengakui semua perbuatannya.

Baca Juga: Sempat Kesurupan, Rinaldi Mutilasi Ayahnya Sepulang Berobat ke Paranormal

Ditelanjangi sampai ke pinggang dan berlumuran darah, lelaki berusia 46 tahun tersebut mengatakan menyesal membunuh istrinya.

“Saya melakukan hal itu karena cemburu,” kata Erik.

Dia mengakui lebih dulu menggunakan narkoba sebelum melakukan pembunuhan keji tersebut.

Polisi menemukan pisau dapur berukuran besar yang diduga sebagai senjata pembunuh. Pisau dapur berlumuran darah itu ditemukan di rumah Erik.

Aparat kepolisian mengakui mengetahui peristiwa itu dari mantan istri Erik yang menelepon mereka untuk membuat laporan.

Baca Juga: Sidang Kasus Mutilasi di Malang, Pelaku Sugeng Bantah Membunuh

Berdasarkan keterangan saksi-saksi di sekitar TKP, terdengar suara jeritan dari rumah Erik – Inggrid sebelum kasus itu terkuak.

Sementara di media-media sosial, warganet Meksiko mengecam foto-foto Ingrid yang telah dimutilasi beredar secara viral. Mereka juga menuntut Erik dihukum setimpal.

Kehebohan kasus itu terjadi hanya sehari setelah Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan, statistik jumlah perempuan yang terbunuh di Meksiko selama beberapa tahun terakhir "telah dimanipulasi" oleh lawan politiknya.

Lebih jauh ke selatan, di Peru, ratusan perempuan turun ke jalan-jalan di ibu kota negara, Lima, untuk memprotes kejahatan yang dilakukan terhadap perempuan dan anak perempuan pada Agustus tahun lalu.

Ada lebih dari 150 kasus tahun lalu tentang wanita di Peru dibunuh murni karena jenis kelamin mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI