Virus Corona, Harga Masker N925 Capai Rp 1,5 Juta Kalahkan 1 Gram Emas

Rabu, 12 Februari 2020 | 14:29 WIB
Virus Corona, Harga Masker N925 Capai Rp 1,5 Juta Kalahkan 1 Gram Emas
Pembeli yang sedang memilih masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (05/02). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga masker drastis meningkat setelah virus corona menginfeksi warga di banyak negara.

Kekinian, harga satu kotak masker N95 dibanderol lebih mahal dari harga satu gram emas di Indonesia.

Dialihbahasakan dari The Straits Times, Rabu (12/2/2020), harga sekotak berisi 20 masker N95 di toko perlengkapan medis di Pasar Pramuka, Jakarta dihargai Rp 1,5 juta.

Harga masker seperti itu nyaris dua kali lipat dari harga satu gram emas yakni Rp 800 ribu.

Baca Juga: Tuntut OJK, Nasabah Jiwasraya: Bayar Klaim Kami Tunai

Lonjakan harga masker terjadi di Indonesia meskipun tak ada satu kasus virus corona terjadi di Tanah Air.

Permintaan masker terus mengalami kenaikan, banyak apotek kehabisan stok masker.

Sementara itu, masker bedh tiga lapis yang lebih tipis dari N95 kini dihargai Rp 275 ribu untuk satu kotak berisi 50 buah masker. Padahal, harga normal masker tersebut hanya Rp 30 ribu per kotak.

Para pedagang grosir kini menjatah pasokan untuk para pengecer. Salah satunya pemilik Toko Aini di Pasar Pramuka yang mengaku mendapatkan pembatasan pembelian masker.

Ia hanya dapat membeli lima sampai 10 kotak masker. Biasanya ia bisa membeli hingga 50 kotak untuk setiap kali pembelian.

Baca Juga: Baru Di-DP Rp 200 Ribu, Anak Tiri Suruh Imam Eksekusi Hj Rowaini di Musala

"Penjual grosir memberitahu saya bahwa mereka harus memenuhi pesanan dari luar negeri, China dan Jepang," kata Aini yang menolak memberikan nama lengkapnya.

Tak hanya masker, sanitiser juga mengalami lonjakan permintaan. Satu botol isi 500 ml dijual seharga Rp 80 ribu, naik dari biasanya hanya Rp 45 ribu.

Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan ada sebanyak 62 suspek virus corona di wilayah Indonesia. ebanyak 59 kasus dinyatakan negatif.

Pada 2003 silam, Indonesia melaporkan kurang dari lima kasus sindrom pernapasan akut atau SARS dan tidak ada kematian dalam kasus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI