"Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat menginventarisasi berbagai kegiatan pemberdayaan KAT yang dapat disinergikan oleh pemerintah, swasta, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), dan lembaga sosial, sehingga kita mempunyai roadmap Sinergi pemberdayaan sosial KAT untuk 2020 hingga 2021," kata Pepen.
Acara ini juga dihadiri Dirjen Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto, Kepala BP3S, Syahabuddin, Tim Teknis Menteri, Restu Hapsari, pimpinan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Mereka adalah BNI,BRI,Mandiri dan BTN, Dinas Sosial, Forum Corporate Social Responsibility (CSR), Forum Pakar KAT, Organisasi Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial seluruh Indonesia, perwakilan warga KAT, dunia usaha/perusahaan swasta yang menyelenggarakan undian gratis berhadiah dan yayasan yang menyelenggarakan pengumpulan uang dan barang.
Perusahaan swasta yang sudah memberikan bantuan dalam program pemberdayaan KAT, yaitu PT. Indomarco Prismatama, Tbk (Indomaret), SKK Migas, PT. Petrochina International Jabung Ltd, PT.Adaro Energy, Tbk, PT kaltim Prima Coal (KPC), dan PT Sinar Mas. Mereka memberikan sarana air bersih dan mandi, cuci, kakus (MCK) di beberapa lokasi KAT, yang dananya berasal dari penggalangan donasi masyarakat maupun dari program CSR.
Pertemuan tersebut didahului testimoni dan pengalaman dalam melaksanakan pendampingan dan pemberdayaan KAT oleh seorang tokoh, yang merupakan perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia, Saur Marlina Manurung, S.Ant, atau yang biasa disapa Butet Manurung. Ia menekankan perlunya penyelarasan program pemberdayaan dengan kearifan lokal.
Baca Juga: Mensos Harap Balai Penelitian Kemensos Mampu Jawab Permasalahan Masyarakat
Pada akhir acara berhasil terhimpun catatan inventarisir kegiatan yang disepakati dunia usaha untuk perluasan kegiatan KAT di beberapa lokasi, yang akan dilaksanakan di tahun 2020 dan 2021. (*)