Suara.com - Otoritas Jepang masih melakukan karantina terhadap kapal pesiar Diamond Princess di Pelabuhan Yokohama, dekat Tokyo, akibat wabah virus corona.
Tindakan ini dilakukan, seusai seorang penumpang dari Hong Kong positif terjangkit virus corona, Selasa (4/2/2020).
Tercatat, sebanyak 3.711 penumpang, termasuk 78 warga negara Indonesia (WNI) dan seluruh kru kapal kekinian berada dalam kapal tersebut.
Mereka dituntut menjalani serangkaian proses karantina untuk memastikan kondisi kesehatan hingga 19 Februari mendatang.
Baca Juga: Daftar Film Pemenang Oscar dalam Satu Dekade
Cheryl Molesky, seorang penumpang yang 'terjebak' dalam kapal pesiar mengaku aktivitasnya terbatas selama dikarantina. Seluruh kegiatan hampir semuanya dilakukan di dalam kamar.
"Setiap hari kami diperbolehkan keluar kamar selama 90 menit, tapi kebanyakan memilih tinggal. Makanan akan selalu diantarkan ke kamar kami pada waktu tertentu setiap harinya," ungkapnya dikutip dari DW -- jaringan Suara.com, Rabu (12/2).
Kondisi demikian, membuat banyak penumpang gelisah. Ada yang sempat mengeluh telat mendapat jatah makanan dan khawatir tak mendapat obat karena menderita diabetes.
Meski begitu, kata Cheryl, sesama penumpang berusaha untuk saling memberikan semangat.
Pun ketika meninggalkan kamar sejenak, mereka diharuskan untuk tetap menaati peraturan dan memakai pelindung, supaya terhindar dari virus corona.
Baca Juga: Digiring Menuju BNN Lido, Lucinta Luna Lambaikan Tangan ke Wartawan
"Orang-orang diminta untuk meninggalkan kabin mereka dengan tertib dan menjaga jarak 2 meter dengan orang lain. Kami harus memakai masker dan sarung tangan," imbuhnya.