Sebut Dokumen Tapol Papua Sampah, Politikus Demokrat Kritik Mahfud MD

Rabu, 12 Februari 2020 | 09:24 WIB
Sebut Dokumen Tapol Papua Sampah, Politikus Demokrat Kritik Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD saat ditemui wartawan di kantornya. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengkritik penyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengenai data tahanan politik (tapol) Papua, yang diserahkan Veronica Koman kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Hinca, mestinya Mahfud MD menggunakan pilihan kata yang lebih elok, bukan menyebutnya sebagai sampah.

Hal itu disampaikan Hinca melalui cuitan yang dibagikan di akun Twitter pribadinya, @hincapandjaitan. Ia menanggapi artikel mengenai tanggapan Mahfud MD soal data tapol Papua.

"Saya kira diksi yang dipakai prof @mohmahfudmd tak baik memakai "sampah" atas dokumen yang disampaikan
@VeronicaKoman," cuit Hinca, seperti dikutip Suara.com, Rabu (12/1/2020).

Baca Juga: Belum Diidentifikasi, Ilmuwan Temukan Virus Misterius di Brasil

Hinca menyarankan Mahfud untuk meluruskan pernyatannya, bila memang dalam data tersebut terdapat kekeliruan. Tak perlu menyebutkan sebagai sampah.

"Jika ada data keliru, silakan diklarifikasi. Usah ucap 'sampah'," imbuhnya.

Cuitan Hinca Pandjaitan soal Mahfud MD sebut data tapol Papua sampah. (Twitter/@hincapandjaitan)
Cuitan Hinca Pandjaitan soal Mahfud MD sebut data tapol Papua sampah. (Twitter/@hincapandjaitan)

Bukan tanpa alasan Mahfud MD perlu mengklarifikasi pernyatannya, kata Hinca, data tapol tersebut memuat nama-mana korban yang telah meninggal sehingga tak pantas disebut sampah.

"Terlebih dokumen tersebut berisikan nama-nama korban sipil yang meninggal. Pantaskah disebut sampah?," ungkap Hinca.

Sebelumnya, berdasarkan rilis yang diterima Suara.com, Senin (10/2), Veronica Koman mendesak pemerintah Australia untuk membahas pelanggaran HAM di Papua dengan Presiden Jokowi selama pertemuan bilateral tersebut.

Baca Juga: Cemburu, Motif Ibu Mertua Sekda Lamongan Dibunuh dengan Sadis

"Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi," ujar Veronica.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI