300 Hari di Suriah, Cerita Febri Ramdani Ditipu Khalifah ISIS

Selasa, 11 Februari 2020 | 22:15 WIB
300 Hari di Suriah, Cerita Febri Ramdani Ditipu Khalifah ISIS
Febri penulis buku berjudul “300 Hari di Bumi Syam: Catatan Perjalanan Mantan Pengikut ISIS”. Buku itu didiskusikan olehnya di Aula Gedung IASTH, Kampung Universitas Indonesia, Salemba, Selasa (11/2/2020). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kerabatnya meminta Febri menunggu di salah satu titik kota Istanbul yang akan memberangkatnnya ke perbatasan memakai bus.

“Busnya cukup besar, berkapasitas 50 orang. Kami dibawa ke perbatasan lewat jalan setapak,” kata Febri.

Sesampainya di perbatasan, Febri menyerahkan KTP dan Paspor Indonesia kepada ISIS. Febri dan lainnya lantas disuruh lari, masuk ke wilayah Suriah.

Salah kelompok

Baca Juga: Mantan Teroris Serahkan ke Pemerintah Soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS

FEBRI yang lugu tak mengenal sekat-sekat organisasi yang bertikai di Suriah, meski sama-sama berpredikat teroris.

Akibatnya, Febri justru ditangkap dan menjadi tahanan. Ia mengira memasuki kawasan ISIS, ternyata kamp milik Jabhat Al Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

"Saya ditangkap selama sebulan, saya tak tahu. Kami bernegosiasi, dan akhirnya dibebaskan setelah mengaku sebagai relawan kemanusiaan.”

Hancurnya impian

TIDAK ada impian indah Febri yang tersisa saat benar-benar masuk ke wilayah ISIS di Suriah.

Baca Juga: Sepakat Tak Pulangkan WNI Eks ISIS, Mahfud: Anak-anak Akan Dipertimbangkan

Tak ada pendidikan gratis. Kesehatan cuma-cuma, ternyata hanya bualan. Di Suriah, hanya ada kota yang sudah hancur lebur akibat perang.

REKOMENDASI

TERKINI