300 Hari di Suriah, Cerita Febri Ramdani Ditipu Khalifah ISIS

Selasa, 11 Februari 2020 | 22:15 WIB
300 Hari di Suriah, Cerita Febri Ramdani Ditipu Khalifah ISIS
Febri penulis buku berjudul “300 Hari di Bumi Syam: Catatan Perjalanan Mantan Pengikut ISIS”. Buku itu didiskusikan olehnya di Aula Gedung IASTH, Kampung Universitas Indonesia, Salemba, Selasa (11/2/2020). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ingin menikmati hidup di surga dunia sembari meretas jalan ilahiah, membuat banyak orang Indonesia pergi ke Suriah saat kekhalifahan ISIS didgaya. Namun, tak sedikit yang kecewa dan merasa terperdaya.

FEBRI Ramdani berdebat cukup sengit dengan keluarganya, soal rencana kepindahan mereka ke Suriah, yang oleh ayahnya selalu disebut sebagai negeri Syam.

Kondisi perekonomian keluarga sedang sulit-sulitnya pada tahun 2015. Pergi ke Suriah, bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah yang dipimpin Khalifah Abu Bakr Al Baghdadi, dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar dari kemelaratan.

Apalagi, ISIS menawarkan beragam fasilitas hidup yang menggiurkan: pendidikan gratis, kesehatan gratis, makan berkecukupan.

Baca Juga: Mantan Teroris Serahkan ke Pemerintah Soal Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS

Namun, Febri kukuh tak mau pergi. Baginya, lebih baik hujan batu di negeri sendiri ketimbang hujan emas di negeri orang.

Akhirnya, Febri berpisah jalan. Sebanyak 26 anggota keluarganya, termasuk ayah dan ibu, berangkat ke Suriah. Sementara dirinya tetap di Indonesia, sebatang kara.

Febri berusaha bertahan hidup di Indonesia meski sendirian. Ia mengatur siasat, agar tercukupkan semua kebutuhan hidup, Febri berhemat. Soal tempat tinggal, ia memutuskan tinggal di indekos.

Ditinggal pergi oleh keluarga tempatnya tumbuh kembang sejak lahir, membuat Febri depresi. Ia lantas berupaya menggali informasi mengenai ISIS.

Febri berselancar di dunia maya, mengunjungi laman-laman daring pro-ISIS yang di dalamnya terdapat banyak informasi menggiurkan.

Baca Juga: Sepakat Tak Pulangkan WNI Eks ISIS, Mahfud: Anak-anak Akan Dipertimbangkan

Lelaki itu terkesima, karena ISIS menawarkan pendidikan gratis, kesehatan gratis, rumah layak bebas kredit, dan sebagainya.

REKOMENDASI

TERKINI