Gerindra DKI Soal Formula E: Jangan Berpikir Untung, Bukan Jualan Gado-gado

Selasa, 11 Februari 2020 | 20:58 WIB
Gerindra DKI Soal Formula E: Jangan Berpikir Untung, Bukan Jualan Gado-gado
Ketua DPD Gerindra Jakarta Mohamad Taufik,. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Gerindra DKI Jakarta membantah perhelatan ajang balap mobil listrik Formula E tak memberikan keuntungan. Parpol pengusung Gubernur Jakarta Anies Baswedan itu meminta publik tak menyamakan acara yang akan berlangsung Juni 2020 ini dengan berjualan gado-gado.

Hal ini dikatakan oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. Menurutnya menilai acara skala internasional tidak boleh hanya dari keuntungan semata. Di perhelatan pertama, Formula E disebutnya tak langsung memberikan keuntungan.

“Ya jangan berpikir untungnya, begitu ada event langsung untung. Enggak dong. Bukan kayak jualan, dagang gado-gado. Begitu buka terus pengen dapet untung. Bukan begitu cara menilai kegiatan internasional,” ujar Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, (11/2/2020).

Menurutnya keuntungan yang diterima secara tidak langsung adalah Jakarta bisa menjadi tuan rumah acara skala internasional. Hal ini, kata Taufik, bisa membuat investor berdatangan dan menggelar acara yang lebih besar lagi.

Baca Juga: Dapat Izin dari Pusat, Monas Boleh Jadi Trek Balap Formula E Seri Jakarta

“Persepsi aman di dunia terhadap Jakarta. Kemudian persepsi aman itu muncul dari berbagai belahan dunia terhadap Jakarta, maka otomatis investor akan masuk. Jadi untungnya disitu,” jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kemeja biru) memantau balapan mobil listrik Formula E di Brooklyn Street Circuit, New York. (Facebook/Anies Baswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kemeja biru) memantau balapan mobil listrik Formula E di Brooklyn Street Circuit, New York. (Facebook/Anies Baswedan)

Selain itu, dalam persiapan perhelatan acara, Taufik menyebut anggaran tidak bisa langsung ditetapkan jumlah pastinya. Pasalnya, ada sejumlah kebutuhan yang mendadak dan anggaran nantinya akan menyesuaikan.

Ungkapan ini menjawab soal adanya kenaikan dua kali lipat jumlah anggaran Formula E di Jakarta dibandingkan di Hong Kong.

“Soal anggaran, tergantung kebutuhan ya saya kira. Sulit untuk membandingkan apple to apple ya. Karena, pertama kita baru. Jadi saya kira di situ posisinya,” pungkasnya.

Namun kritik datang dari sejumlah fraksi di DPRD Jakarta, diantaranya dari fraksi PSI dan PDI Perjuangan.

Baca Juga: PSI Curiga Ada Kesepakatan Terselubung di Balik Formula E Boleh di Monas

Anggota fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) selaku pencetus Formula E telah menggelar balapan di sejumlah negara. Salah satunya di Hong Kong, hanya memakan biaya sekitar HKD 250-300 juta, atau setara dengan Rp 540 Miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI