Iseng Bikin Video Sindir Wuhan China, Pemuda Ini Diincar Polisi

Selasa, 11 Februari 2020 | 12:42 WIB
Iseng Bikin Video Sindir Wuhan China, Pemuda Ini Diincar Polisi
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan oleh beredarnya video pemuda yang menyinggung nama Kota Wuhan, China. Ulah laki-laki asal Singapura itu viral belum lama ini.

Mulanya, video itu diunggah lewat Insta Story dan ramai dibagikan ulang ke Twitter pada Senin (10/2/2020).

Dalam rekaman pendek tersebut, terlihat seorang pemuda berkaus putih tengah berada di pusat perbelanjaan.

Ia terlihat mengambil minuman di rak pendingin, meneguknya lalu mengembalikan botol minuman ke tempat semula. Aksi tersebut dilakukan beberapa kali.

Baca Juga: Salfok dengan Perut Buncit Vanessa Angel, Netizen: Kok Udah Gede Aja!

Sementara orang yang merekam kejadian itu lalu bertanya mengenai rasa minuman. Si Pemuda memberi jawaban singkat sembari tersenyum.

Video itu lantas ditambahi tulisan berbunyi, "How to spread Wuhan (Bagaimana menyebar Wuhan --red)", yang secara tak langsung dianggap menyinggung pusat penyebaran virus corona.

Tak lama setelah rekaman tersebut viral, polisi setempat mengincar pemuda dalam video.

Pemuda bikin video iseng soal Wuhan. (Favebook/Brainless)
Pemuda bikin video iseng soal Wuhan. (Favebook/Brainless)

Dikutip dari Todayonline, Selasa (11/2), polisi mengimbau masyarakat untuk mengabarkan kejadian dalam video terebut.

"Siapa pun yang memiliki informasi mengenai kejadian ini, dapat memberikan informasi kepada polisi melalui portai i-Witness. Semua informasi akan dijamin kerahasiaannya," demikian imbauan polisi.

Baca Juga: Pelaku Klitih yang Dicokok Polres Bantul Pakai Tembakau Gorila Saat Beraksi

Senada, pihak pusat perbelanjaan NTUC FairPrice mengklaim pihaknya telah mengetahui 'video iseng' yang beredar di media sosial.

"Kami menyadari pembuat video harus menyampaikan permohonan maaf ke publik lalu mengatakan mereka telah mengeluarkan barang-barang dari rak dan membayarnya," terang pihak NTUC FairPrice.

Mereka juga menambahkan, masalah ini menjadi sangat serius lantaran video tersebut memicu kegaduhan di tengah wabah virus corona.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melakukan tindakan yang perlu diambil dalam kasus ini" lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI