Suara.com - Juru bicara parlamen Maldives minta maaf kepada seorang turis Inggris setelah rekaman penangkapannya oleh sejumlah polisi memicu kritik di media sosial.
Seperti diketahui, pariwisata merupakan pendapatan terbesar bagi Maldives, sebuah negara kepulauan tropis di Laut India yang beken karena menjadi destinasi bulan madu dan para pesohor.
Polisi mengatakan kepada perempuan yang berjalan di jalanan utama pulau Maafushi, pakaiannya tidak pantas. Perempuan itu juga dituding nakal dan mabuk serta menolak mematuhi peraturan dan menutupi pakaiannya.
Maldives sempat membatasi turis ke pulau-pulau yang terpisah dari populasi Muslim setempat. Tapi dalam beberapa tahun belakangan, telah memungkinkan orang asing tinggal di pulau-pulau berpenghuni.
Baca Juga: Wabah Virus Corona, Begini Proses Pemulangan Turis China di Bali
Di sana, turis bisa mengenakan pakaian renang seperti bikini di resor, tapi diharuskan tunduk pada aturan berpakaian lokal di tempat lain.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan tiga pria berusaha menahan turis tersebut. Sementara orang ke-empat mencoba menutupinya dengan handuk.
Selama insiden tersebut, turis perempuan itu terdengar berteriak: “Anda melakukan pelecehan seksual terhadap saya”. Dan, rekaman videonya lantas viral di media sosial.
Kepada parlemen, Senin (10/2/2020), juru bicara, Mohamed Nasheed, menyampaikan permintaan maaf kepada turis perempuan itu atas insiden yang membuatnya ditahan selama dua jam sebelum dibebaskan.
Turis tersebut telah meninggalkan Maldives. Namun, Nasheed mengatakan dia berharap otoritas pariwisata akan mengundangnya untuk kembali.
Baca Juga: Turis Sepi Gegara Corona, Media Asing Sebut Bali Kota Hantu
Komisioner layanan kepolisian Maldives, Mohamed Hameed, menulis, setelah rekaman itu dibagikan secara online bahwa insiden itu "tampaknya ditangani dengan buruk".