Suara.com - Ketika ada penumpang yang menyusahkan, ada pula penumpang dari 'neraka' yang levelnya lebih tinggi ketimbang menyusahkan, seperti yang dialami sopir taksi online Grab di Jalan Jurong, Singapura.
Seperti disadur Suara.com dari Asiaone.com, Selasa (11/2/2020), polisi kini menyelidiki sebuah kasus tiga penumpang yang muntah di taksi Grab. Mereka juga berteriak, menggigit serta mencuri kamera di dashboard sopir.
Kepada polisi, sopir yang enggan disebutkan namanya, mengaku menjemput tiga penumpang tersebut--dua laki-laki dan satu perempuan--di Jalan Prinsep pada 9 Februari 2020 12.40 pagi waktu setempat.
Berdasarkan laporan yang diunggah ke jejaring sosial Facebook, selang 10 menit setelah menjemput penumpang dan menuju Jalan Jurong Barat 81, salah satu laki-laki yang duduk di belakang, muntah.
Baca Juga: Jadwal dan Siaran Langsung Piala Gubernur Jatim 2020 Hari Ini
Ketika sopir menginformasikan bahwa penumpang harus membayar denda untuk membersihkan mobil, penumpang laki-laki lain langsung berulah.
Dia meninggikan suaranya. Dia lalu melontarkan sumpah serapah. Kemudian, laki-laki itu melakukan penganiayaan fisik, menarik dan berteriak di telinga kiri sopir ketika konsentrasi mengemudi.
Sang sopir mengaku merasakan sakit di lengan kiri atas tapi tidak mengetahui penyebabnya. Maklum, saat itu dia masih mengemudi. Ternyata ada gigitan yang meninggalkan bekas dan memar di lengan, kata dia.
Pengemudi akhirnya tiba di tujuan semula jam 1.10 pagi waktu setempat. Tapi penganiayaan itu belum kelar. Wanita yang duduk di kursi depan melepas kamera di dashboard mobil pengemudi Grab.
Kemudian, penumpang itu menyuruh pengemudi Grab untuk mengantarkan seorang temannya ke Jalan Jurong Barat 71. Dia menurut. Sang sopir mengaku tidak membuat laporan polisi pada saat itu karena takut para penumpang itu melakukan hal yang lebih kejam kepadanya.
Baca Juga: Kemenkes Uji Petik Virus Corona Dua Pasien TBC
Sebelum penumpang ketiga turun, pengemudi berhasil mendapatkan rincian kontaknya, berharap mendapatkan kameranya kembali. Dia menyewa kendaraan untuk bekerja sebagai sopir pribadi, katanya.
Dia membuat laporan polisi kemudian pagi itu dan luka di lengannya dirawat di departemen darurat Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong.
Seorang juru bicara Grab mengatakan kepada AsiaOne bahwa perusahaan mengetahui insiden tersebut dan telah menangguhkan penumpang dari platform saat penyelidikan sedang berlangsung.
Grab juga memberikan dukungan dan bantuan kepada pengemudi dan menekankan bahwa ia memiliki "toleransi nol untuk perilaku tidak senonoh, pelecehan atau penyalahgunaan dalam bentuk apa pun".