Suara.com - Universitas Harvard pekan ini merilis hasil studi ihwal penyebaran Virus Corona yang memungkinkan merebak di Indonesia. Diketahui, virus mematikan tersebut berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Menanggapi hasil riset tersebut, Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan Siswanto menyebut jika penelitian tersebut merupakan penelitian matematik. Artinya, penelitian tersebut hanya sebatas prediksi sehingga belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Pada dasarnya penelitian Harvward adalah model matematik. Model matematik untuk memprediksi, sekali lagi memprediksi. Bisa terjadi bisa tidak," kata Siswanto di Kantor Staf Presiden, Jakarta pada Senin (10/2/2020).
Siswanto menerangkan, virus tersebut dapat menjangkit jika terjadi besarnya lalu lalang orang secara internasional. Merujuk pada hitungan matematis, seharusnya ada enam hingga tujuh kasus Virus Corona yang bisa merebak di Indonesia.
Baca Juga: Bocah 5 Tahun Alami Stroke, Kemenkes Jawab Tuduhan Soal Virus Corona
"Prediksi dinamika penyebaran n-CoV, dengan independent variabelnya adalah volume dari international prevalence, artinya seberapa besar orang lalu lalang secara internasional dan dibikin prediksi. Lalu ada garis begini, menurut garis itu, kira-kira di Indonesia harusnya ada sekitar enam atau tujuh berapa kasus," katanya.
Hingga kekinian, Siswanto menjelaskan jika di Indonesia belum terjadi kasus Virus Corona merujuk pada pemeriksaan di Laboratorium Litbang Kementerian Kesehatan. Sebab, ada tiga hal yang masih diteliti seperti 'to prevent', 'to detect' dan 'to respon'.
"Kalau dengan modelling harusnya ada enam kasus. Tapi kita tidak ada, ya menurut saya ya kita bersyukur jangan dipaksa supaya sepakbola terus gol. Dan kita sudah teliti dengan benar. Itu hanya prediksi dengan model matematik," tutup Siswanto.
Sebelumnya, studi ini meneliti tentang kemungkinan atau potensi menyebarnya virus Corona ke negara lain di dunia berdasarkan jumlah perjalanan atau penerbangan dari Wuhan ke negara tersebut.
Hasil analisis dalam penelitian itu, misalnya dengan cukup tepat memprediksi jumlah kasus Virus Corona di Vietnam dan Singapura.
Baca Juga: 6 WNI 'Suspect Virus Corona' Kabur dari Singapura, Kemenkes Bilang Begini
Sementara di Thailand dan Kamboja, demikian menurut para ilmuan itu seperti dilansir The Guardian, jumlah kasus infeksi virus Corona seharusnya lebih besar dari yang saat ini dilaporkan.