Hoaks Babi Berbicara, Sebut Virus Corona Bisa Dicegah dengan Makan 9 Telur

Senin, 10 Februari 2020 | 20:46 WIB
Hoaks Babi Berbicara, Sebut Virus Corona Bisa Dicegah dengan Makan 9 Telur
Ilustrasi babi. (Facebook/Koonhung Tsang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah China tidak hanya memerangi virus corona dengan medis. Mereka juga harus melawan berbagai kabar tidak benar dan rumor absurd yang muncul.

Muncul rumor yang menyebutkan bahwa ada babi yang berbicara dan menjelaskan cara mencegah virus corona.

Disadur dari South China Morning Post, Senin (10/2/2020), desas-desus tentang babi yang berbicara mulai menyebar pada 5 Februari, di provinsi selatan Guizhou. Rumornya, seekor babi telah berbicara kepada pemiliknya.

Babi itu diklaim memberikan cara terhindar dari virus corona dengan masak dan makan sembilan telur sebelum matahari terbit, Guizhou Metropolis Daily melaporkan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Papua Minus, Istana: Sektor Pertambangan Penyebabnya

Banyak orang tampaknya mempercayai rumor tersebut. Mereka mengunggah foto sedang memasak telur ke media sosial.

Pada hari yang sama, polisi melacak wanita yang dinyatakan bersalah karena menyebarkan informasi tidak benar tersebut.

Berdasarkan pernyataan polisi, wanita itu telah menyebarkan informasi yang salah setelah membaca bahwa makan telur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Wanita tersebut akhirnya ditahan selama 10 hari sebagai hukumannya.

Penyebar Hoaks Virus Corona Dapat Dipenjara 7 Tahun

Baca Juga: Kasus Bocah Jatuh dari Apartemen, Ayah Mertua Karen Idol Datangi Polres

Pemerintah China akan bertindak tegas demi memerangi berita rumor yang belum diverifikasi kebenarannya tentang wabah virus Corona di media sosial.

Salah satu layanan perpesanan instan di China, WeChat, mengumumkan pada 25 Januari bahwa siapapun yang berbagi informasi palsu lewat aplikasi WeChat akan mendapatkan hukuman tiga hingga tujuh tahun penjara.

Pengguna aplikasi lain yang ditemukan menyebarkan hoax pun akan diblokir secara permanen akunnya atau dibatasi dalam penggunaan beberapa fitur tertentu.

Sebelum pengumuman ini disebarluaskan, beberapa warga China mengaku kesulitan untuk berbagi informasi tentang Virus Corona melalui internet.

Pada 1 Januari lalu, polisi Wuhan menangkap setidaknya delapan orang karena menyebarkan rumor tentang virus Corona. Belakangan terungkap bahwa setidaknya satu dari orang-orang tersebut adalah seorang dokter di Wuhan yang berbicara mengenai Virus Corona lewat aplikasi perpesanan.

Postingan WHO perihal berita Virus Corona. [Twitter]
Postingan WHO perihal berita Virus Corona. [Twitter]

Dilansir dari IFL Science, hoaks dapat menyebar dengan cepat karena masyarakat panik dengan mewabahnya virus ini.

Facebook sendiri telah mengumumkan akan membantu menghapus unggahan dengan klaim palsu atau teori konspirasi mengenai wabah Virus Corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah meningkatkan upayanya untuk memerangi hoax dengan tagar #KnowtheFacts lewat akun Twitter resmi.

Banyak negara lain di Asia mengambil pendekatan serupa, seperti Malaysia, India, Thailand, Indonesia, dan Hong Kong menangkap setidaknya 16 orang yang mengunggah hoaks virus corona di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI