Tak Koordinasi dengan Pusat, Empat Pemda Disebut Pulangkan WNI dari China

Senin, 10 Februari 2020 | 16:51 WIB
Tak Koordinasi dengan Pusat, Empat Pemda Disebut Pulangkan WNI dari China
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat Pemerintah Daerah di Indonesia disebut sudah memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) dari China, pusat virus corona ditemukan. Namun tindakan itu diambil tanpa melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

Hal ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy. Menurutnya hal ini keluar dari skema penanganan virus corona yang dirancang Pemerintah Pusat.

"Banyak Pemerintah daerah yang atas inisiatif sendiri memanggil putra daerahnya untuk kembali ke Indonesia tanpa koordinasi dengan Pemerintah Pusat," ujar Muhadjir di kantor Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

Meski demikian, Muhadjir enggan menyebutkan empat daerah yang dimaksud. Namun salah satunya adalah Pemerintah Daerah Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga: Wabah Virus Corona, Indonesia Kembali Evakuasi WNI di China

"Saya tahu misalnya kemarin Kabupaten Lumajang juga sudah ada," jelasnya.

Menurutnya boleh saja jika Pemda memiliki fasilitas yang memadai untuk menampung WNI dari China. Namun, seharusnya sebelum bertindak harus ada koordinasi terlebih dahulu dan melakukan pemeriksaan di fasilitas milik Pemerintah Pusat.

"Tapi, alangkah baiknya kalau itu juga harus melalui pemeriksaan observasi di tingkat pusat dulu sebelum mereka kembali ke kampung halamannya," kata Muhadjir.

Ia menyebut ketika ditanya, Pemda itu beralasan WNI yang dijemput tidak berada di Wuhan sebagai pusat penyebaran virus corona. Menurutnya alasan itu tidak bisa diterima karena dari Pemerintah Pusat sendiri sudah memberikan aturan soal peringatan terhadap warga yang datang ke Indonesia dalam waktu dua pekan terakhir.

"Ada beberapa daerah yang alasannya memang itu jauh dari epicentrum kejadian," pungkasnya.

Baca Juga: Laboratorium Seukuran Kartu Kredit Bisa Diagnosis Virus Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI