Suara.com - Seekor anak gajah yang dirawat di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur Provinsi Aceh dikabarkan mati. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan anak gajah berumur 1,5 tahun yang diberi nama Salma mati karena gangguan pencernaan.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan anak gajah tersebut mati pada Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.
"Anak gajah tersebut sejak pertengahan 2019 dirawat di CRU Serbajadi setelah dievakuasi terkena jerat. Anak gajah tersebut sejak beberapa bulan terakhir kesehatannya menurun," katanya seperti dilansir Antara dari Banda Aceh pada Minggu (9/2/2020).
Tim dokter hewan CRU dan BKSDA sudah berupaya menangani anak gajah betina tersebut. Namun, karena komplikasi pada organ vital dalam tubuh, anak gajah tersebut tidak bisa diselamatkan.
Baca Juga: Miris, 5 Gajah Sumatera Ditemukan Mati Diduga Kesetrum Listrik di Aceh
"Hasil nekropsi atau autopsi pada gajah tersebut bahwa penyebab kematian karena gangguan pencernaan, jantung, dan limpa," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya masyarakat Gampong (Desa) Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur melaporkan anak gajah terkena jerat. Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, akhirnya keberadaan anak gajah itu ditemukan.
Tim BKSDA bersama mitra mengevakuasi anak gajah yang bernama Salma setelah terkena jerat serta mengalami infeksi akibat luka di kawasan hutan pedalaman Kabupaten Aceh Timur.
Saat ditemukan, kondisi anak gajah terluka, sudah infeksi di kaki kiri depan, karena jerat dari kawat logam. Selain itu, anak gajah tersebut juga mengalami dehidrasi dan sudah terpisah dari kawanannya. (Antara)
Baca Juga: Kasihan! Bayi Gajah Alami Luka Parah di Kaki karena Terjerat