Jalan Hibrida Raya terdapat genangan sisi kiri 30 - 40 cm, Jalan Pegangsaan Dua depan RJTM dengan genangan 30 - 40 cm, Jalan Gading Arteri sekitar 10 - 20 cm dan Jalan Boulevard Timur depan Al Azhar genangan 15 - 20 cm.
"Alhamdulillah, cuaca sudah cerah lagi sehingga genangan air mulai surut. Saya imbau kepada warga untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya cuaca ekstrim dan selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih sehat," harap Suci.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara bersama petugas kesehatan tingkat Puskesmas memastikan layanan kesehatan untuk para pengungsi banjir berjalan baik.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, petugas Puskesmas baik tingkat kelurahan dan kecamatan menyisir sejumlah lokasi pengungsian. Mereka memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga: Banjir Jakarta Hari Ini, Anies Baswedan: Sudah Surut
"Kami ingin memastikan warga terdampak genangan mendapatkan fasilitas kesehatan. Terutama bagi warga yang saat ini tinggal sementara di posko pengungsian," jelas Yudi dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Yudi menjelaskan Sudin Kesehatan belum menempatkan petugas untuk mendirikan pos kesehatan (Poskes) di lokasi pengungsian. Hal itu dikarenakan jumlah pengungsi masih di bawah 100 orang. Tetapi Yudi memastikan pelayanan yang diberikan petugas maksimal. Bahkan sistem rujukan diberlakukan bagi warga yang tidak dapat ditangani petugas di lapangan.
Salah satunya, rujukan diberikan kepada seorang warga yang diindikasikan mengalami gangguan kesehatan saraf. Petugas merujuknya untuk segera ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.
"Kami juga memberikan PMT (Program Makanan Tambahan) bagi balita dan ibu hamil yang saat ini mengungsi," ujar Yudi. Posko banjir Jakarta mencatat intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (8/2) dini hari menyebabkan enam kecamatan di Jakarta Utara terdampak banjir.
Genangan banjir itu tersebar di enam kecamatan, 10 kelurahan, 31 RW dan enam RT, dengan ketinggian air 10 - 45 sentimeter. (Antara)
Baca Juga: Puncak Musim Hujan di Februari, BMKG Kembali Peringatkan Potensi Banjir