Suara.com - Wacana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) mantan ISIS ke Indonesia menjadi perbincangan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak wacana pemulangan eks ISIS ke Indonesia, khususnya yang berasal dari Jawa Tengah.
"Yang saya tunggu kembali ke Tanah Air itu WNI asal Jateng yang sukses di luar negeri, bukan mereka (WNI eks ISIS--red)," kata Ganjar Pranowo, Jumat (07/02) seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, Ridwan Kamil memiliki pendapat yang berbeda.
Dikutip dari cuitannya, Ridwan Kamil mengaku harus siap menerima jika pemerintah pusat memutuskan untuk memulangkan WNI eks ISIS, asalkan sudah insaf.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Ratusan WNI Eks ISIS Dipulangkan
Berikut cuitan Ridwan Kamil, dikutip pada Sabtu (08/02):
Perihal wacana pemulangan WNI eks ISIS.
1. Kebijakan luar negeri itu domain pemerintah pusat bukan daerah.
2. Jika diputuskan tidak dipulangkan, maka kami di daerah harus siap, dengan catatan sudah clear dan insaf oleh ukuran BNPT.
Pernyataan dua tokoh tersebut dijadikan jejak pendapat di Twitter oleh pengguna Twitter, salah satunya dari jejak pendapat yang dibuat pengguna Twitter dengan akun @yusuf_dumdum.
Baca Juga: Tolak WNI Eks ISIS, Ganjar Pranowo: Saya Tunggu yang Sukses, Bukan Mereka
Berikut cuitannya:
Dua Gubernur memiliki pandangan berbeda soal isu pemulangan eks ISIS ke Indonesia.
(Tekan tombol--red) Like: Ganjar Pranowo menolak tegas rencana pemulangan 600 kombatan ISIS ke Indonesia.
(Tekan tombol--red) RT: Ridwan Kamil setuju 600 ISIS dipulangkan ke Indonesia, asal sudah insyaf.
Kamu setuju dengan siapa?
Jejak pendapat di Twitter ini pun mendapat banyak respons dari warganet.
Saat berita ini dibuat, sudah ada 351 Retweet dan lebih dari 16 ribu likes.
Banyak pula yang memberikan pendapatnya di kolom komentar.
"(Pilih) Ganjar pastinya, Pak Ganjar satu pemikiran sama Pak Jokowi untuk masalah teroris, tidak ada tawar menawar, semua disikat habis. Lebih baik pencabutan status WNI terindikasi ISIS daripada Indonesia ke depannya darurat teroris," tulis @RioLTobing1.
Ada pula warganet yang menyayangkan sikap Ridwan Kamil.
"Ya jelas pilih ndoro kesayangan Ganjar Pranowo, walaupun yang satunya gubernurku yang sekarang," tulis @LiEn*******.
"Saya orang Bandung, tapi maaf untuk kali ini izinkan saya untuk mendukung statement bapak Ganjar Pranowo. Maafkan saya pak Ridwan Kamil, tetapi jujur saya kecewa dengan statement bapak mengenai eks ISIS ini," tulis @Aluna_*******.
Wacana Dipulangkan, Rehabilitasi Eks Jihadis ISIS Harus Mendalam dan Lama
Pemerintah masih berdiskusi apakah akan memulangkan 600 warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS dari Timur Tengah ke tanah air atau tidak.
Peneliti pemetaan terorisme, Taufik Andrie menilai kalau pemerintah akhirnya memutuskan untuk membawa pulang, maka rehabilitasi yang diberikan harus dilakukan secara menyeluruh.
Taufik menjelaskan bahwa WNI eks ISIS tersebut bisa saja dipulangkan ke pemerintah. Namun ia tidak menampik kalau prosesnya pun tidak mudah.
Pasalnya, pemerintah serta stakeholder terkait bukan hanya membuang ideologi mereka yang berkiblat kepada kelompok ISIS tetapi juga memperhatikan aspek lainnya.
"Bukan semata-mata meng-adress ideologinya tapi multifaktor, ada psikologi, ada re-edukasi, ada prinsip-prinsip kebangsaan, kewarganegaraan," kata Taufik saat dihubungi Suara.com, Jumat (7/2/2020).
Taufik mewajarkan apabila WNI eks ISIS tersebut minta dipulangkan lantaran kalah dalam berperang.
Namun, menurutnya pemerintah juga harus memperhatikan set of mind mereka apabila yang sudah memasuki tahap kombatan meskipun para WNI ingin kembali ke tanah air.
Dengan rehabilitasi menyeluruh, tentu tidak dapat dilakukan dalam waktu yang sebentar.