Sutradara, aktivis dan jurnalis, Dandhy Dwi Laksono mengajak menonton film "Beta Mau Jumpa" dalam menanggapi pembangunan terowongan silaturahmi.
Ia berpendapat kerukunan antar umat beragam tak dibangun dari proyek infrastruktur. Hal itu terlihat dalam film "Beta Mau Jumpa" yang menceritakan situasi pasca-konflik Ambon.
"Kebetulan sedang musim nobar film "Beta Mau Jumpa" oleh Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM. Ada pelajaran penting bagaimana kerukunan pasca-konflik Ambon tak dibangun dari proyek infrastruktur," cuit Dandhy, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (8/2/2020).
Ia menambahkan, "Sempatkan menonton dan berdiskusi di komunitas masing-masing. Agar tidak menjadi Jokowi".
Baca Juga: Virus Corona Merebak, Dunia Krisis Stok Masker
Bos Charta Politika Yunarto Wijaya juga menyebut terowongan silaturahmi yang disetujui Jokowi sebagai infrastruktur simbolik.
"Penutupan rumah ibadah gak kalah penting pak...urusan toleransi bukan ttg infrastruktur simbolik," tulis Yunarto dalam akun Twitter-nya.
Dalam cuitannya yang lain, Yunarto menyebut bahwa, "Hak beribadah yang dilindungi saya yakin costnya lebih murah dibanding terowongan".
Cuitan tersebut telah mendapatkan lebih dari ribuan like dan retweet saat tangkapan layar diambil.
Baca Juga: Penyanyi Rock Conny Dio Dirawat di RS, Curhat Dijauhi Orang-orang