Diguncang Gempa 6,8 SR, Tanah di Turki 'Berdarah'

Dany Garjito Suara.Com
Sabtu, 08 Februari 2020 | 12:42 WIB
Diguncang Gempa 6,8 SR, Tanah di Turki 'Berdarah'
Diguncang Gempa, Tanah di Turki 'Berdarah'. Tangkapan layar (Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (SR) mengguncang Turki akhir Januari lalu. Akibat gempa tersebut tanah di Turki mengeluarkan cairan berwarna merah semerah darah.

Dilansir dari Daily Star, Sabtu (08/02), tanah di Turki seakan 'berdarah' akibat gempa seismik.

Video tanah di Turki 'berdarah' karena gempa ini pun beredar di media sosial.

Gempa terjadi pada kedalaman 14 kilometer di bawah permukaan tanah di distrik Sivrice.

Baca Juga: Korban Tewas Insiden Salju Longsor di Turki Bertambah Jadi 39 Orang

Beberapa kali terjadi pula gempa susulan. Gempa susulan inilah yang dianggap memicu tanah di Turki mengeluarkan cairan berwarna merah darah.

Penyebab tanah di Turki mengeluarkan cairan berwarna merah ini masih belum diketahui.

Beberapa pengguna Reddit meyakini bahwa cairan warna merah tersebut adalah air tanah yang terkontaminasi.

Namun sejumlah pengguna Reddit yang lain meragukan pendapat tersebut, karena tidak masuk akal air tanah di daerah tersebut berwarna merah.

Ada pula yang berpendapat bahwa cairan merah tersebut berasal dari kandungan lempung di dalam formasi batuan dalam tanah.

Baca Juga: Detik-detik Mengerikan Pesawat Boeing Jatuh dan Terbelah di Bandara Turki

Gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Turki pada Jumat (25/1/2020) malam waktu setempat menewaskan sedikitnya 21 orang. (Foto:AFP)
Gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Turki pada Jumat (25/1/2020) malam waktu setempat menewaskan sedikitnya 21 orang. (Foto:AFP)

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang wilayah Turki bagian timur pada Jumat malam, menewaskan sedikitnya 21 orang dan meruntuhkan bangunan di kota-kota dekat pusat getaran, yang dirasakan cukup kuat oleh negara-negara tetangga.

Gempa itu mengguncang provinsi Elazig, sekitar 550 kilometer timur ibu kota Ankara dan diikuti lebih dari 270 gempa susulan, 12 di antaranya bermagnitudo lebih dari 4.

Sebanyak 17 orang tewas di Elazig dan empat lebih di provinsi tetangga, Malatya, kata Otoritas Kedaruratan dan Bencana Turki. Ditambahkan, 1.030 orang lainnya luka-luka dan dirawat di rumah-rumah sakit kawasan itu. Upaya penyelamatan sedang berlangsung di tiga tempat berbeda di Elazig.

Rekaman kamera pada Sabtu pagi memperlihatkan para pekerja gawat darurat menyelamatkan tiga orang di Elazig setelah 12 jam di bawah runtuhan. Perempuan lain di Elazig diselamatkan setelah 13 jam, sementara para penyelamat mendengar suara-suara. Lebih dari 30 orang masih terperangkap di bawah runtuhan bangunan, kata Pemerintah.

Stasiun penyiaran negaraTRT memperlihatkan rekaman belasan pekerja dalam cahaya fajar menggunakan sekop untuk menggali sebuah bangunan yang runtuh sebagian di Elazig. Jendela-jendela berantakan dan balkon-balkon dari sedikitnya empat lantai rata dengan tanah.

Tim bekerja sepanjang malam dengan tangan, bor dan alat menggali mekanik untuk memindahkan batu bata dan semen dari runtuhan di provinsi di mana suhu udara malam turun hingga di bawah 8 derajat Celsius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI