Evakuasi Buaya Berkalung Ban, Petugas Gabungan Terlibat Kucing-kucingan

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 08 Februari 2020 | 08:33 WIB
Evakuasi Buaya Berkalung Ban, Petugas Gabungan Terlibat Kucing-kucingan
Seekor buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat muncul ke permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (2/2/2020). [Antara/Mohamad Hamzah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, yang dimulai sejak Kamis (6/2/2020) masih belum membuahkan hasil.

Evakuasi buaya Sungai Palu ini melibatkan petugas gabungan dari Balai Konservasi dan sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT, Polair Polda Sulteng, dan petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Berbagai upaya telah dilakukan tim, dimulai dari menyisir muara Sungai Palu dengan menggunakan perahu karet, mengumpan dengan menggunakan ayam, hingga memasang jala yang dianggap sebagai titik yang kerap munculnya buaya tersebut.

"Tadi sempat masuk dalam pukat, tapi karena arus deras di bagian bawah sungai sehingga lolos lagi," ungkap Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Sulteng Haruna, dikutip dari Antara, Sabtu (8/2/2020).

Baca Juga: Bertolak ke Filipina, Kevin Sanjaya Cs Antisipasi Penularan Virus Corona

Buaya liar yang terjerat ban sepeda motor bersembunyi disekitar reruntuhan beton saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). [Antara/Mohamad Hamzah] [Antara/Mohamad Hamzah]
Buaya liar yang terjerat ban sepeda motor bersembunyi disekitar reruntuhan beton saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). [Antara/Mohamad Hamzah] [Antara/Mohamad Hamzah]

Selama dua hari evakuasi, buaya berkalung ban tersebut hanya terlibat kucing-kucingan dengan sejumlah petugas yang menyasarnya karena buaya ini hanya muncul sekian detik ke permukaan, kemudian kembali memunculkan diri di tempat berbeda-beda.

Tidak hanya itu, kata Haruna, salah satu kendala yang dialami oleh tim adalah banyaknya warga Palu yang menyaksikan secara langsung evakuasi tersebut sehingga menjadi kendala untuk penyelamatan buaya.

"Kendalanya terlalu banyak masyarakat yang datang. Karena baru buaya muncul sedikit saja sudah luar biasa teriakan," paparnya.

Selama evakuasi, tim penyelamat masih mencoba menggunakan metode harpun atau menombak buaya berkalung ban tersebut.

Menurut Haruna, harpun yang dipakai untuk mengevakuasi sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga saat ditombakkan, harpun tersebut hanya melukai bagian kulit buaya.

Baca Juga: Fabio Quartararo: Saya Tidak Menggantikan Posisi Valentino Rossi

Sementara itu untuk metode kerjanya, Haruna mengaku bahwa sama persis dengan memancing ikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI