Suara.com - Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengingatkan agar calon-calon kepala daerah di Pilkada 2020 menggunakan cara-cara yang beradab untuk menggalang dukungan masyarakat.
Cara-cara beradab yang dimaksud Bahtiar yakni tidak menggunakan politik SARA untuk menggalang dukungan masyarakat.
"Tidak membuat fanatisme yang secara berlebihan. Misalnya menggosok- gosok SARA, sehingga menimbulkan fanatisme berlebihan dalam kontestasi. Biarlah pertandingan itu menarik," ujar Bahtiar di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Bahtiar meminta agar para calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pilkada juga harus siap menanggung risiko terburuk jika kalah suara dengan pasangan lain.
Baca Juga: SBY dan Prabowo Dukung Gibran 'Nyalon' di Pilkada Solo
"Calon ini ya harus siap menang siap kalah kan. Nah bagaimana dia bisa mengendalikan pendukungnya," kata dia.
Selain calon kepala daerah, Bahtiar menuturkan faktor yang menentukan suksesnya Pilkada yakni pihak penyelenggara Pemilu, baik itu KPU dan Bawaslu.
"Jadi kami harus pastikan penyelenggara itu berintegritas, profesional memahami aturan misalnya. Jangan misalnya di TPS atau ini ditanya yang lain enggak ngerti," katanya.
Tak hanya itu, Bahtiar juga mengingatkan agar penyelenggara Pemilu untuk menjaga integritasnya dan daya kritisnya.
"Kami percaya pada mereka akan menyelenggarakan polkada secara fair secara baik mandiri tapi jangan mengurangi daya kritisnya. Jangan berikan cek kosong pada mereka tetap harus diawasi," katanya.
Baca Juga: Gamal Albinsaid Berpeluang Jadi Cawali dari Gerindra dalam PIlkada Surabaya