Suara.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut, ada sebanyak 100 pulau yang dapat dijadikan opsi sebagai lokasi rumah sakit yang khusus mengisolasi penyakit menular.
Namun, menurutnya, sejauh ini belum ada nama pulau yang mengerucut untuk dipilih.
"Ada 100 pulau, banyak banget. Pilih dewek, ora apal aku (pilih sendiri, tidak hapal saya)," kata Terawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).
Dalam Rapat Koordinasi Terbatas yang dihadiri sejumlah pihak tersebut, pemerintah masih mempelajari beberapa aspek. Di antaranya, geologi, politik, ekonomi, hingg keamanan.
Baca Juga: Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona, Mirip Carlo Urbani dan SARS
"Mempelajari segala aspek, geologi, politik, kemudian masalah juga ekonomi, masalah pemeliharaan, masalah pertahanan keamanan, semua ditinjau. Jadi ini masalah brainstoarming saja hari ini," kata dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum, Politik, dan Keamanan Mahfud MD menjelaskan, lokasi atau pulau yang nantinya dipilih harus memenuhi kriteria. Salah satunya dekat dengan pangkalan militer dan bandar udara agar memudahkan proses evakuasi.
"Ya tadi ada kriteria harus dekat pangkalan militer agar mudah evakuasi, dekat bandar udara. Itu saja tadi kriterianya," kata Mahfud.
Menurut dia, lokasi yang nantinya akan dibangun rumah sakit isolasi khusus itu tidak harus pulau tak berpenghuni. Nantinya, pulau tersebut akan didesain sedemikian rupa.
"Sebenarnya tidak perlu ada di pulau tersendiri, bisa di pulau tersendiri bisa di pulau yang sudah ada penghuninya, sudah ada penduduknya maksudnya. Sudah ada penduduknya tidak apa-apa. Tetapi itu didesain sedemikian rupa karena di berbagai dunia pun sama," katanya.
Baca Juga: DPR Usul Pemerintah Fokus Virus Corona Ketimbang Pulangkan Ratusan Eks ISIS
Dalam rapat tersebut, turut hadir Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Munardo, Kepala Korps Polairud Mabes Polri Irjen Lotharia Latif, Kepala Pusat Kesehatan TNI Bambang Dwi Hasto dan pihak lainnya.