Suara.com - Anggota DPR dari fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade diduga ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan PSK (NN) di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (26/1/2020).
Warganet terus memantau perkembangan kasus ini. Mereka menuntut agar Andre dipolisikan karena menjebak NN.
Pantauan Suara.com, warganet membuat tagar #PolisikanAndreRosiade hingga masuk dalam daftar trending topik di Twitter pada Jumat (7/2/2020) siang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Renovasi Masjid Istiqlal
Lebih dari 6.200 kicauan diunggah warganet dengan memakai tagar #PolisikanAndreRosiade.
Salah satu akun Twitter yang mengawali tagar ini adalah @CH_chotimah. Ia mengomentari cuitan Andre yang menduga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu diserang pendukung Ahok.
Menurut @CH_chotimah, pernyataan Andre tersebut justru mengadu domba beberapa pihak.
"Ya Allah masih aja cari simpati sekarang yang diincar para pembenci Ahok dengan cara mengadu domba. Kenapa baru diserang karena berita ini baru ada pak gak ada kaitannya dengan kritikan bungulmu terhadap Ahok. Tindak juga laki-laki itu, yang adil pak. #PolisikanAndreRosiade," tulisnya.
Warganet lain mengunggah pernyataan beberapa politisi yang mengomentari skandal penggerebekan PSK oleh Andre tersebut.
Baca Juga: Menteri-menteri Jokowi Kumpul di Kantor Sri Mulyani Bahas Ibu Kota Baru
Misalnya, cuitan dari akun @liaaa_mg700 dan @Ari3Pras yang masing-masing mengunggah pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dan Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago.
"Lalu apakah ada tindak lanjut dari kalian? #PolisikanAndreRosiade," tulis @liaaa_mg700.
Sementara @Ari3Pras menulis, "Perilaku seorang politisi yang hanya sibuk cari panggung dengan cara-cara murahan & zalim terhadap seorang perempuan lemah ini tindakan tak bermoral & sangat tak pantas. #PolisikanAndreRosiade".
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto juga memberikan pernyataan yang menguatkan dugaan bahwa Andre Rosiade menjebak PSK demi membuktikan prostitusi online di Padang, Sumatera Barat.
Pernyataan tersebut diberitakan oleh Covesia.com---jaringan Suara.com, Selasa (4/2/2020). Stefanus yang dihubungi Covesia pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020) mengatakan bahwa kasus prostitusi tersebut terungkap berkat informasi dari anggota DPR RI Andre Rosiade.
Ia menyebut Andre "memancing dan memesan" PSK dengan masuk melalui akun temannya atas nama Rio.
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Stefanus.
Setelah itu, beredar juga informasi pria yang bersama NN di dalam kamar hotel adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.
Namun pihak kepolisian tidak akan menelusuri siapa pria yang telah mengguna jasa esek-esek PSK (NN). Pihak kepolisian hanya akan memproses NN dan AS (24) pria yang diduga mucikari.
Sementara pria yang bersama di dalam kamar hotel bersama NN keberadaannya belum diketahui.