"Lalu apakah ada tindak lanjut dari kalian? #PolisikanAndreRosiade," tulis @liaaa_mg700.
Sementara @Ari3Pras menulis, "Perilaku seorang politisi yang hanya sibuk cari panggung dengan cara-cara murahan & zalim terhadap seorang perempuan lemah ini tindakan tak bermoral & sangat tak pantas. #PolisikanAndreRosiade".
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto juga memberikan pernyataan yang menguatkan dugaan bahwa Andre Rosiade menjebak PSK demi membuktikan prostitusi online di Padang, Sumatera Barat.
Pernyataan tersebut diberitakan oleh Covesia.com---jaringan Suara.com, Selasa (4/2/2020). Stefanus yang dihubungi Covesia pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020) mengatakan bahwa kasus prostitusi tersebut terungkap berkat informasi dari anggota DPR RI Andre Rosiade.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Renovasi Masjid Istiqlal
Ia menyebut Andre "memancing dan memesan" PSK dengan masuk melalui akun temannya atas nama Rio.
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Stefanus.
Setelah itu, beredar juga informasi pria yang bersama NN di dalam kamar hotel adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.
Baca Juga: Menteri-menteri Jokowi Kumpul di Kantor Sri Mulyani Bahas Ibu Kota Baru
Namun pihak kepolisian tidak akan menelusuri siapa pria yang telah mengguna jasa esek-esek PSK (NN). Pihak kepolisian hanya akan memproses NN dan AS (24) pria yang diduga mucikari.