KSP Rekrut 13 Penasihat Senior, Ini Kata Presiden Jokowi

Jum'at, 07 Februari 2020 | 13:45 WIB
KSP Rekrut 13 Penasihat Senior, Ini Kata Presiden Jokowi
Presiden Republik Indonesi Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai melayat di rumah duka KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (03/02). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari penjunjukkan 13 penasihat senior Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang baru ditunjuk oleh Kepala KSP Moeldoko.

Jokowi meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada ke Moeldoko, selaku pemimpin di KSP.

"Kalau urusan di kementerian lembaga tanyakan langsung (Moeldoko)," ujar Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebelumnya mengatakan sudah menunjuk penasihat senior KSP. Penujukan penasihat senior tersebut dilakukan sejak Selasa (4/2/2020) lalu.

Baca Juga: Sudah Pernah Bertemu Moeldoko, Perwakilan Ojol Batal Audiensi dengan KSP

"Sudah ada, penasihat senior sejak Selasa kemarin," kata Moeldoko di kompleks Kepresidenan, Kamis (6/2/2020).

Namun, saat disinggung mengenai jabatan wakil Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan hingga saat ini belum ada.

"Belum belum masih menunggu," kata dia.

Dari informasi yang dihimpun, mereka yang ditunjuk menjadi penasihat senior KSP adalah mantan Sekretaris Kabinet Jilid I Andi Widjajanto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Manuel Kaisiepo, dan pengusaha Sudhamek.

Selanjutnya ada Imam Prasodjo, guru besar hukum agraria UGM Maria Suwardjono, Direktur PT Telkom Edi Witjara, Dewan Pengarah UN-CERF Rahmawati Husein, peneliti Pusat Kajian Etnografi Komunitas Adat (Pustaka) Yando Zakaria, dosen FISIP UGM Kuskridho Ambardi, Komisaris Utama Mayapada Healthcare Jonathan Tahir, dan guru besar hukum pidana Eddy Os Hiariej.

Baca Juga: Moeldoko: Selama Saya Jadi Panglima, Tak Ada Masalah Korupsi di ASABRI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI