Suara.com - Proses revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat, terus dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Wijaya Karya (WIKA), kini pembangunan telah memasuki tahap II.
Pantauan Suara.com pada Jumat (7/2/2020), sejumlah eskavator dan pekerja terlihat tengah meruntuhkan beberapa gedung seperti Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki dan Galeri Cipta I.
Salah satu seniman teater Pandu, Gultom TW yang sudah berkesenian sejak 1980-an di TIM mengatakan Graha Bakti Budaya ini dibangun dengan benar melalui komunikasi antara seniman dan arsitektur, kala itu proyek digagas oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin.
"Graha Bhakti itu dibangun dulu kita komunikasi dengan Pak Ali Sadikin, beliau ngobrolnya dengan seniman langsung, butuhnya seperti apa, lalu diketemukan dengan arsiteknya, makanya jadi sesuai dengan kebutuhan seniman, (renovasi) sekarang? seniman mana yang diajak ngobrol?" kata Gultom kepada Suara.com di lokasi.
Baca Juga: Anies Bantah Tudingan Eks Staf Ahok soal Proyek Monas: Dia Nggak Dengar
Gultom mengatakan pihak seniman sebenarnya tidak menolak revitalisasi TIM, tetapi menolak komersialisasi dan wacana pembangunan hotel yang kabarnya akan dibangun di TIM.
"Kami tegaskan, kami tidak menolak revitalisasi, kami menolak komersialisasi, dulu setiap seniman yang ingin menggelar pameran atau berkesenian di sini melalui kurasi yang benar, nanti mungkin setelah ini pekerja seni, dari bahasanya saja sudah beda, pekerja seni dan seniman, jadi yang punya uang sewa bisa, kayak gedung sewa saja ini, tidak ada roh, tidak ada marwahnya lagi," ucapnya.
"Memang mereka bilang pembangunan hotel tidak jadi, diganti dengan kata wisma seniman, kalau wisma di sini juga sudah ada sejak dulu, apa bedanya? Jadi kami tidak percaya kalau mereka bilang hotel tidak jadi dibangun," tegasnya.
Gultom menambahkan, pihak seniman sebenarnya sudah bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Gembong Warsono pada Desember 2019, mereka menjanjikan diskusi intens tentang revitalisasi TIM namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari janji itu.
Diketahui, wacana pembangunan hotel dalam revitalisasi TIM, DPRD DKI Jakarta telah mendorong Pemprov DKI dan Jakpro tak terus melanjutkannya, anggaran pembangunan hotel sebesar Rp400 miliar juga telah dipangkas dalam KUAPPAS menjadi Rp 200 miliar.
Baca Juga: Anies Ternyata Sering Bertemu Riza Patria, Calon Wagub DKI Jakarta
Revitalisasi TIM ini tetap dilanjutkan karena APBD DKI tahun 2019 sudah disetor dan revitalisasi ditargetkan rampung tahun 2021.