"Indonesia tak perlu membela orang yang tak setia kepada Pancasila, UUD dan NKRI. Karena mereka tak mengakui keberadaan negara maka pemerintah tak perlu hadir menyelamatkan dan menyelesaikan masalah eks WNI yang bergabung dengan ISIS," ujar Cholil Nafis.
Ia menambahkan, "Biarlah kholifah dan khilafahnya yang hadir menyelesaikan urusannya".
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyebut BNPT akan segera memulangkan 600 WNI eks ISIS dari Timur Tengah ke Indonesia. Fachrul mengatakan sebagian besar WNI eks ISIS tersebut dalam keadaan terlantar.
Sehingga, dia pun menyatakan rencana pemulangan mereka ke Indonesia atas prinsip kemanusiaan.
Baca Juga: Jalur Formula E yang Baru Diklaim Siap, Disebut Tak Kalah dengan Monas
Sebanyak 47 dari 600 WNI eks ISIS tersebut berstatus tahanan. Sementara sisanya merupakan pengungsi biasa.
Wacana pemulangan WNI eks ISIS terus bergulir. Presiden RI Joko Widodo sampai saat ini menyatakan masih memperhitungkan plus minus terkait wacana pemulangan WNI eks ISIS dari Timur Tengah.
“Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan, dan nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan. Semuanya masih dalam proses. Plus dan minusnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/2/2020).