Suara.com - Nama Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir digadang-gadang menjadi pengganti Fachrul Razi sebagai Menteri Agama (Menag). Gus Nadir mengaku menderita dengan kemunculan isu tersebut.
Publik menyerukan tagar #GusNadirMenag di media sosial Twitter. Tagar tersebut menembus masuk dalam daftar topik paling banyak dibicarakan di Twitter.
Melalui akun Twitter Gus Nadir @na_dirs, Gus Nadir mengeluhkan kemunculan tagar tersebut. Ia mengaku menderita usai 'dihajar' oleh banyak pihak.
Awalnya akun @wagimandeep mengunggah ulang cuitan lawas Gus Nadir yang menolak pemulangan WNI eks kombatan ISIS. Cuitan tersebut dibuat pada 19 Juni 2019.
Baca Juga: Tak Ikut Rekonstruksi, Novel: Mata Kiri Saya Tak Bisa Melihat
"Dulu alumni perang Afghanistan balik ke tanah air, bikin masalah dan meledaklah bom Bali. Gimana dengan ratusan alumni ISIS yang sekarang mau balik ke tanah air? Kalau pemerintah nggak punya program yang jelas untuk membina mereka, maka bisa jadi mereka akan gabung dengan alumni HTI nantinya," kata Gus Nadir seperti dikutip Suara.com, Jumat (7/2/2020).
Akun @wagimandeep mengusulkan agar tagar #GusNadirMenag kembali diramaikan. Sebab Gus Nadir dinilai memiliki sikap tegas dalam melihat pemulangan eks kombatan ISIS.
Namun usulan tersebut langsung ditolak oleh Gus Nadir. Ia meinta agar tagar #GusNadirMenag tak lagi diramaikan lantaran banyak pihak yang menuding tagar tersebut pesanan Gus Nadir.
"Janganlah Bib. Sudah cukup saya menderita habis dihajar kanan kiri gara-gara hestek itu, disangka saya yang kepengen," ungkap Gus Nadir.
Dari pantauan Suara.com, hingga Jumat (7/2/2020) pagi, tagar #GusNadirMenag masuk dalam daftar topik terhangat yang paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter. Ribuan cuitan menggunakan tagar tersebut memenuhi linimasa Twitter.
Baca Juga: Alasan Polisi Tak Hadirkan Novel Baswedan Saat Rekonstruksi
Publik menilai kinerja Fachrul Razi sebagai Menag harus dievaluasi. Sebab, ia dinilai seringkali membuat kegaduhan publik.