Aksi depan Istana, Warga Mojokerto: Hentikan Tambang di Desa Lebak Jabung

Kamis, 06 Februari 2020 | 20:10 WIB
Aksi depan Istana, Warga Mojokerto: Hentikan Tambang di Desa Lebak Jabung
Tiga warga asal Mojokerto ikut bergabung bersama barisan aksi Kamisan di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/2/2020) sore. [Ummi hadyah saleh/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karena itu ia berharap kedatangan dirinya dan rekannya mendapat respons positif dari Jokowi.

"Setelah kami lapor, kami diancam diculik, dibunuh, mau mengadu kemana lagi karena enggak ada respons apa pun. Kami ini bukan sapi, kami manusia juga pengin hidup," ucap dia.

Untuk diketahui, aksi penambangan batu andesit kata Yani sudah mendapat penolakan dari warga.

Pada 11 Oktober 2018, perusahaan tambang atas nama CV Sumber Rejeki dan CV Rizky Abadi memaksa melakukan penambangan.

Baca Juga: 3 Pria Ini Jalan Kaki dari Mojokerto ke Jakarta untuk Bertemu Jokowi

Namun warga menolak rencana penambangan saat diskusi di balai desa, karena berdampak kerusakan lingkungan dan rusaknya sumber air yang menjadi kebutuhan warga desa sehari-hari.

Setahun kemudian, 7 Desember 2019, perusahaan memaksakan penambangan dengan mendatangkan satu unit ekskavator untuk melakukan penambangan.

Perwakilan perusahaan ketika itu menunjukkan surat izin tambang yang sejak awal tidak pernah mendapatkan persetujuan warga, sekaligus melakukan penambangan batu andesit hingga 20 sampai 25 truk per hari.

Selanjutnya, pada 23 Januari 2020 perusahaan menambah jumlah ekskavator untuk melakukan penambangan di desa Lebak Jabung.

Baca Juga: 13 Tahun Menanti Keadilan, Aksi Kamisan depan Istana Semakin Dipersulit

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI