Suara.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat Maulana Yusran menegaskan, pihaknya siap membuka data terkait pemesanan hotel untuk penggerebekan PSK NN beberapa waktu lalu.
Penggerebekan NN tersebut menuai kontroversi karena melibatkan anggota DPR RI Andre Rosiade. NN diduga dijebak oleh Andre untuk digerebek.
Maulana mengaku merasa dirugikan atas penggerebekan tanpa koordinasi yang telah dilakukan.
Buka-bukaan data tersebut menyusul protes Andre yang mempertanyakan namanya muncul dalam struk reservasi hotel nomor 606.
Baca Juga: Mantap! Indonesia Bisa Deteksi Virus Corona, Begini Caranya
Maulana menegaskan, ia memiliki bukti dan siap membukanya ke publik jika diminta.
"Kami selesaikan secara bijaksana, kita mau buka-bukaan secara hukum. Kami punya CCTV di semua koridor dan siap kami buka jika diminta. Kami bisa tahu siapa yang reservasi, siapa yang buka pintu, kenapa tidak ada handuk di kamar,"" kata Maulana kepada Covesia -- jaringan Suara.com, Kamis (6/2/2020).
Maulana mengakui mencurigai penggerebekan NN tersebut adalah hasil skenario. Pasalnya, aksi penggerebekan prostitusi online di Kyriad Hotel Bumi Minang dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pihak hotel.
"Ini yang saya sayangkan. Biasanya polisi melakukan penggrebekan selalu berkoordinasi dengan kami, tapi kali ini tidak. Ini aneh," ungkapnya.
Sikap Andre yang membiarkan aksi penggerebekan disorot banyak kamera hingga diunggah ke media sosial juga menjadi permasalahan.
Baca Juga: Mahfud MD: Mungkin 600 WNI eks Teroris ISIS Tak Dipulangkan
Menurut Maulana, sikap Andre telah melanggar aturan yang ada dan merugikan pihak hotel.