Suara.com - Indonesia kini telah memiliki alat laboratorium untuk mendeteksi virus corona atau 2019-nCoV. Pendeteksian tersebut dilakukan melalui alat polymerase chain reaction atau PCR.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Subandriyo menjelaskan sebetulnya Indonesia sudah sejak lama bisa mendeteksi virus corona secara umum. Ada dua alat yang dimiliki Indonesia yakni PCR dan Sequencing.
Kedua alat itu disebutnya sudah banyak dimiliki oleh laboratorium perguruan tinggi maupun pihak swasta.
Untuk memeriksa virus Corona umum, biasanya dua alat itu yang digunakan sehingga setidaknya ada dua step yang mesti dilalui pasien untuk diperiksa.
Baca Juga: Jumlah Wisatawan Anjlok karena Corona, Indonesia Kasih Diskon Tiket Pesawat
Namun, kata ia untuk deteksi virus novel Corona nyatanya bisa dilakukan hanya dengan 1 step saja yakni dengan menggunakan PCR. Pendeteksi virus Corona. Hasil dari pendeteksian itu lalu dikonfirmasi dengan menggunakan alat Sequencing. Namun alat Sequencing itu bersifat tidak memberikan hasil kalau tidak disertai dengan biofarmatika.
"Sekarang sudah 1 step dengan PCR tapi primernya khusus untuk deteksi corona novel virus," kata Amin di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Alat tersebut tidak disimpan di bandara, tetapi memang disimpan di laboratorium. Apabila ada warga yang semisal memiliki gejala terkena virus corona pasti langsung dibawa ke rumah sakit. Kemudian pasien itu akan diambil sampel yang dibawa ke laboratorium untuk diuji dengan menggunakan alat PCR.
"Usap hidung atau tenggorokan dengan menggunakan lidi, cairan," ujarnya.
Tidak butuh waktu lama untuk melihat hasil dari pengecekan menggunakan alat PCR itu. Amin menyebut kalau hasil bisa dilihat setelah 4 sampai 5 jam setelah pengujian sampel.
Baca Juga: Ngaku Kena Virus Corona saat Hendak Diperkosa, Perempuan Ini Selamat