Ada Nama Andre Rosiade di Struk Kamar 606, Ini Penjelasan Pengusaha Hotel

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2020 | 13:55 WIB
Ada Nama Andre Rosiade di Struk Kamar 606, Ini Penjelasan Pengusaha Hotel
[Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Skenario penggerebekan PSK yang diduga dilakukan anggota DPR RI Andre Rosiade terus bergulir. Belakangan, muncul fakta terbaru skandal tersebut yang kekinian viral di media-media sosial.

Beredar bukti struk reservasi hotel atas nama Andre Rosiade. Dalam lembaran struk itu, juga tertulis nomor kamar hotel 606—sama seperti ruang tempat PSK berinisial NN digerebek.

Struk reservasi tersebut diunggah oleh akun Twitter @tempemendoang. Dalam foto yang diunggah tampak hotel yang dipesan adalah Kyriad Hotel Bumi Minang.

Baca Juga: Kritik Pedas Gustika ke Andre Rosiade: Sok Magang Jadi Tuhan

Lalu bagaimana nama Andre Rosiade bisa ada dalam struk pemesanan kamar hotel 606 dan 608 itu?

Padahal, Andre sendiri secara tegas menyatakan tak pernah melakukan pemesanan kamar.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Resort Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada Covesia.com--jaringan Suara.com, Kamis (6/2/2020) menjelaskan, bagaimana nama seseorang bisa ada dalam struk pemesanan kamar sedangkan dia tak melakukan pemesanan.

Menurut Maulana, proses reservasi di hotel biasa dilakukan dengan dua cara. Pertama, orang yang akan menginap memesan sendiri kamarnya dengan langsung menelepon atau mendatangi hotel bersangkutan.

Cara kedua, lanjut Maulana, ada orang yang memesankan kamar untuk orang lain. Biasanya disebut dengan istilah booker.

Baca Juga: Petisi Bebaskan PSK yang Dijebak Andre Rosiade: NN Hanya Korban, Bebaskan!

Andre Rosiade, politikus Gerindra, saat ikut aparat polisi menggerbeek PSK di Padang, Sumatera Barat, 26 januari 2020. [Twitter/Andre Rosiade]
Andre Rosiade, politikus Gerindra, saat ikut aparat polisi menggerbeek PSK di Padang, Sumatera Barat, 26 januari 2020. [Twitter/Andre Rosiade]

"Booker ini bisa saja staf, sekretaris, kontor, atau ajudan," papar Maulana.

Selanjutnya dalam proses reservasi, resepsionis biasanya akan menanyakan kepada booker untuk siapa kamar tersebut.

"Pasti ditanya kamar ini buat siapa. Bagaimana mungkin resepsionis tahu yang pesan Andre Rosiade jika tidak ada yang menyebutkan. Ya tentu si Bimo (diduga ajudan Andre Rosiade) sebut nama Andre. Makanya ada nama Andre dalam struk tersebut," kata dia.

Lalu, lanjut Maulana, Andre juga menyebutkan nomor yang dihubungi saat reservasi bukan nomor kontaknya.

"Ya Andre, semua orang tahu dia Anggota DPR RI. VVIP kita dong. Kita minta kontak yang bisa dihubungi, mungkin Andre sibuk kan, jadi makanya kontak si Bimo yang ditulis."

"Jadi kalau seandainya ada masalah, Bimo dong yang dituntut karena menggunakan nama dia (Andre) bukan malah kita yang dikejar-kejar," tegasnya.

Kemudian, lanjut Maulana, Andre juga buka-bukaan di sejumlah media bahwa bukan dia yang melakukan 'check in' dan pengambilan kunci kamar tersebut.

"Siapa yang enggak kenal Andre Rosiade, bagi kita dia VVIP, jadi wajar saja dia menyuruh orang lain untuk melakukan proses 'check in' dan mengambil kunci."

Ia juga menambahkan, sebagai pengusaha hotel, pihaknya merasa dirugikan dengan kasus ini. Ia mendukung kasus ini harus diproses secara hukum agar lebih jelas siapa yang salah dan benar.

Sebelumnya diketahui Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Andre Rosiade menolak dirinya disebut sebagai orang yang merencanakan (pola) penggerebekan praktik prostitusi daring di kamar 606 Hotel Kyriad Bumi Minang, sepekan lalu itu.

Baginya, tindakan itu bagian dari memenuhi aspirasi masyarakat dan sebagai shock therapy guna menghilangkan tindak maksiat dari daerah itu.

“Kita mendengar aspirasi dari masyarakat, mendengarkan masukan dari masyarakat bahwa aplikasi MiChat ini dipakai prostitusi online di Kota Padang,” ujarnya kepada Suara.com, Selasa (4/2/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI