Dampak Virus Corona, Maskapai Hong Kong Minta Karyawan Cuti Tanpa Gaji

Kamis, 06 Februari 2020 | 10:08 WIB
Dampak Virus Corona, Maskapai Hong Kong Minta Karyawan Cuti Tanpa Gaji
Ilustrasi pesawat. (Pixabay/dirkvermeylen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cathay Pasific Airways, maskapai penerbangan Hong Kong meminta puluhan ribu karyawannya untuk mengambil cuti panjang, seiring dengan wabah virus corona.

Kendati begitu, sebanyak 27.000 karyawan dari maskapai tersebut tidak akan mendapat gaji selama cuti tiga bulan.

Disadur dari Reuters, Rabu (5/2/2020), kebijakan ini dikeluarkan lantaran terjadi penurunan penerbangan sejak pertengahan tahun sehingga mengakibatkan kerugian besar di perusahaan.

"Kami meminta pemasok untuk menurunkan harga, memberlakukan pembekuan, menunda proyek-proyek besar dan menghentikan segala pengeluaran yang tidak mendesak," kata Chief Executive Cathay, Augustus Tang.

Baca Juga: Diisolasi, KBRI Tak Bisa Temui PRT yang Kena Virus Corona di Singapura

Pihak Cathay mengatakan telah ada rencana untuk memotong sekitar 30 persen kuota penerbangan selama dua bulan ke depan, termasuk 90 persennya penerbangan ke China.

"Kami meminta semua karyawan untuk mengikuti skema cuti tanpa gaji yang akan berlangsung sejak 1 Maret hingga 30 juni mendatang," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata dia, kebijakan ini telah diterapkan oleh perusahaan pada 2009, ketika permintaan penerbangan anjlok akibat krisis keuangan global.

"Kami mendapat dukungan besar dari para karyawan. Situasinya sekarang sama beratnya dan saya meminta komitemn yang kompak demi masa depan," ucap Tang, memungkasi.

Senada dengan hal itu, seorang karyawan Cathay mengungkapkan bahwa cuti tersebut wajib diambil.

Baca Juga: Terobosan Baru, Ilmuwan Inggris Mulai Tes Vaksin untuk Virus Corona Wuhan

Di lain pihak, seorang analis Jefferies memprediksi maskapai Cathay akan melaporkan kerugiannya di paruh pertama tahun 2020.

Saham Cathay pada Rabu (4/2) pagi dilaporkan naik 2,7 persen setelah mengumumkan akan mengurangi kuota penerbangan.

Untuk diketahui, jumlah korban meninggal di Provinsi Hubei, China tengah, akibat virus corona melonjak sampai meningkat hingga 65 orang.

Korban tewas akibat virus tersebut totalnya sampai 479 orang hingga Selasa (4/2), demikian laporan stasiun TV pemerintah, Rabu (5/2).

Terdapat 3.156 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona. Angka itu menambah jumlah total di provinsi tersebut menjadi 16.678 kasus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI