Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui wabah virus corona bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, tidak hanya Indonesia yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi negara-negara lain juga terkena imbas dari virus corona.
"Ya, apapun perlambatan growth global pasti itu semua menyampaikan yang sama. Negara-negara yang terkena imbas itu juga pasti kena. Kita ngomong apa adanya termasuk negara kita Indonesia," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Tak hanya itu, Jokowi mengaku belum menghitung berapa persen perlambatan ekonomi sejak mencuatnya virus corona yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Baca Juga: Sebut Indonesia Posisi 2 di G-20, Jokowi: Tak Disyukuri, Kita Kufur Nikmat
"Tapi berapa persen nanti ada imbas ke pertumbuhan ekonomi kita, itu yang belum bisa dikalkulasi," katanya.
Sebelumnya, Jokowi memerintahkan jajarannya menghitung ulang dampak perekonomian dari kebijakan yang diberlakukan Indonesia menyusul merebaknya virus corona di China.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas tentang kesiapan menghadapi virus corona di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020), kemarin.
"Saya minta dikalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan ini pada perekonomian kita, baik dari sektor perdagangan di sektor investasi dan di sektor pariwisata dan terkait sektor perdagangan," kata Jokowi.
Kebijakan yang dilakukan pemerintah yakni memberlakukan larangan turis dari China ke Indonesia atau larangan pendatang yang dari daratan China dan sudah berada di China selama 14 hari ke Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Setuju Pulangkan WNI Eks ISIS yang Bakar Paspor
Kemudian langkah tegas pemerintah yakni menghentikan sementara kebijakan bebas visa untuk warga negara China.
Jokowi menyadari China merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia dan negara asal impor terbesar Indonesia.
Karena itu Jokowi meminta menteri jajaran terkait untuk mengantisipasi dampak virus corona.
"Kami tahu RRT merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia. sangat besar tapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia. Hal itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita," ucap dia.