"Aku bilang, aku tidak mau keluar jika tidak ada yang ngambil baju," ujarnya.
Untung saja, saat itu, ada seorang wanita yang yang membantunya mengambilkan pakaiannya yang tergeletak di salah satu pojok sudut kasur. Setelah memasang pakaiannya, NN baru keluar.
NN menuturkan, satu kondom utuh yang belum terpakai itulah yang menjadi barang bukti. Selain kondom itu, barang bukti lainnya yaitu ponselnya dan uang Rp750.000.
Saat dihubungi via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan kasus prostitusi tersebut terungkap berkat adanya informasi dari anggota DPR RI Andre Rosiade.
Baca Juga: Skandal Andre Gerebek PSK, Tifatul Sembiring: Kasih Solusi, Bukan Dijebak
Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan bahwa di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.
Anggota DPR RI itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.
"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Ia pun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu.