Skandal Andre Gerebek PSK, Tifatul Sembiring: Kasih Solusi, Bukan Dijebak

Rabu, 05 Februari 2020 | 12:18 WIB
Skandal Andre Gerebek PSK, Tifatul Sembiring: Kasih Solusi, Bukan Dijebak
Tifatul Sembiring (kanan). (Antara/Maril Gafur)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI fraksi PKS Tifatul Sembiring menilai langkah anggota DPR RI Andre Rosiade menggerebek PSK tidak tepat. Menurutnya, seharusnya para PSK diberikan solusi, bukan malah digerebek.

Hal itu disampaikan oleh Tifatul melalui akun Twitter miliknya @tifsembiring. Tifatul menyarankan agar PSK diberikan pelatihan agar beralih profesi, bukan dijebak dan masuk tahanan.

"PSK itu pekerjaan tidak baik. Tapi jika mau bantu solusi, latih yang bersangkutan keterampilan atau kasih kerjaan. Pindah profesi. Ini malah dijebak, masuk sel," kata Tifatul seperti dikutip Suara.com, Rabu (5/2/2020).

Tifatul memberikan contoh keterampilan yang bisa diberikan untuk para PSK, seperti menjahit, membuat kue ataupun bordir. Sehingga PSK bisa berganti profesi.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Anjlok, Perang Dagang AS-China Dituding Biang Keroknya

"Kalau mau bantu solusi, ada banyak jalan," ungkapnya.

Menurutnya, langkah yang diambil Andre dengan cara menjebak PSK tidak menimbulkan efek jera. Setelah keluar dari bui, bisa saja si PSK akan kembali menjajakan dirinya.

"Apa nanti yang bersangkutan keluar, yakin nggak jadi PSK lagi?" ujar Tifatul.

Tifatul Sembiring soal skandal Andre gerebek PSK (Twitter/tifsembiring)
Tifatul Sembiring soal skandal Andre gerebek PSK (Twitter/tifsembiring)

Andre Rosiade membantah

Andre Rosiade membantah ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan terhadap NN, perempuan berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai PSK di Kota Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga: Andre Ikut Penggerebekan, DPR Minta Polda Sumbar Ungkap Pria Pemakai PSK NN

Andre, berdasarkan keterangan Polda Sumbar, menyuruh orang, mulai dari memesan NN melalui aplikasi MiChat, hingga memesan kamar di hotel.

Namun, Andre kepada Suara.com, Selasa (4/2/2020), menegaskan bukan dirinya yang memesan NN.

"Kan udah gua jelasin di situ, bahwa pertama gua gak pernah mesen, tidak pernah nama gua mesen. Kan bisa dicek di resepsionis, ada gak nama gua datang ke resepsionis, datang bayar, enggak ada," kata Andre, Selasa sore.

Andre mengklaim, hanya menyerap aspirasi masyarakat yang merasa diresahkan praktik prostitusi online melalui apkikasi MiChat.

"Jadi begini, prostitusi online itu fakta dan nyata, yang selama ini coba untuk ditutup-tutupi. Jadi gua hanya mendengarkan aspirasi masyarakat di Sumatra Barat yang sudah resah. Prostitusi ini merajalela di Sumatra Barat, karaoke ilegal banyak, orang jual miras ilegal banyak, lalu prostitusi online banyak."

Makanya, kata dia, “Karena laporan masyarakat, gua mengajak polisi, gua laporkan ke polisi, pak ini aplikasi MiChat dipakai untuk porstitusi online, ya sudah kita buktikan bersama-sama. Polisi yang gerebek di dalam dan memang terbukti ditahan oleh polisi. Coba tanya dong sama polisi, udah berapa kali yang bersangkutan transaksi," kata Andre.

Pengakuan NN

Sudah lebih dari sepekan, perempuan berusia 26 tahun berinisial NN yang berprofesi sebagai PSK di Padang, Sumatera Barat, meringkuk di sel tahanan Polda Sumbar.

NN digerebek di salah satu hotel berbintang Kota Padang. NN saat ini ditahan oleh penyidik Polda Sumbar.

Meski demikian, pertanyaan tentang siapa lelaki yang berada di Ruang 606 bersama NN masih samar.

Berbeda dengan AS (24), pria diduga muncikari yang ditangkap di Lantai 1 di hotel itu—ketika digerebek, NN berada di dalam Ruang 606 bersama seorang pria.

Saat dihubungi Covesia—jaringan Suara.com, via telepon pada hari kejadian, Minggu (26/1/2020), Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto menyatakan, penggerebekan itu dilakukan berkat informasi anggota DPR RI Andre Rosiade.

Andre Rosiade, kata Stefanus, ingin membuktikan di Kota Padang banyak terjadi prostitusi daring.

Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu, kata Stefanus pula, ingin 'membuka mata' Pemerintah Kota Padang dan DPRD Sumbar agar tidak membiarkan polisi bekerja sendiri, melainkan harus bisa bekerja sama.

"Andre ini ingin ikut serta memberantas maksiat tersebut. Ia memancing dan memesan pekerja seks komersial dengan masuk ke aplikasi MiChat melalui akun temannya. Iapun melakukan transaksi dan disepakati harga Rp 800.000 di salah satu hotel di Kota Padang," kata Bayu seperti diberitakan Covesia, Selasa (4/2/2020).

Setelah itu, beredar informasi pria bersama NN adalah "orang suruhan" Andre Rosiade.

Orang tersebut diduga dibayar Andre untuk menjebak NN, dengan tujuan membuktikan prostitusi daring nyata di Kota Padang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI