Menolak Dikarantina, Warga Wuhan: Lebih Baik Kami Mati di Rumah

Bangun Santoso
Menolak Dikarantina, Warga Wuhan: Lebih Baik Kami Mati di Rumah
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)

"Seandainya saya tahu mereka akan menutup kota Wuhan pada 23 Januari, saya pasti akan membawa seluruh keluarga saya keluar,"

Suara.com - Wenjung Wang adalah warga Wuhan, kota di China yang merupakan episenter wabah virus corona yang mematikan. Wang, ibu rumah tangga berusia 33 tahun, serta keluarganya bertahan di Wuhan sejak kota tersebut ditutup pada 23 Januari 2020.

Sejak saat itu, virus corona baru telah menginfeksi lebih dari 20.000 orang di seluruh dunia, mengakibatkan sedikitnya 427 orang meninggal dunia.

Dalam wawancara yang langka dari dalam Wuhan, Wang bercerita kepada BBC tentang perjuangan berat keluarganya untuk bertahan hidup.

Sejak dimulainya wabah virus corona, paman saya meninggal dunia, ayah saya sakit parah, dan ibu serta bibi saya mulai menunjukkan beberapa gejala.

Baca Juga: Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!

CT scan menunjukkan paru-paru mereka terinfeksi. Adik saya juga batuk-batuk dan kesulitan bernafas.

Ayah saya demam tinggi. Suhunya 39,3C kemarin dan ia terus-menerus batuk dan kesulitan bernafas. Kami membelikan beliau mesin oksigen di rumah dan ia menggunakan mesin tersebut 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Ia minum obat-obatan China dan Barat saat ini. Tidak ada rumah sakit yang bisa ia kunjungi karena kasusnya belum dikonfirmasi karena kurangnya alat tes.

Ibu dan bibi saya berjalan kaki ke rumah sakit setiap hari dengan harapan ayah saya bisa dirawat inap meskipun mereka juga sedang tidak sehat. Tetapi tidak ada rumah sakit yang mau merawatnya.

Tidak Ada Pertolongan

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!

Hari Sabtu di Wuhan, keliling di jalanan yang lengang. Hari pertama Tahun Baru Imlek. (twitter.com/ylchaniago)
Hari Sabtu di Wuhan, keliling di jalanan yang lengang. Hari pertama Tahun Baru Imlek. (twitter.com/ylchaniago)

Di Wuhan, ada banyak tempat karantina untuk mengakomodasi pasien yang menunjukkan sedikit gejala atau masih dalam masa inkubasi.