Eks Intelijen TNI Sebut Virus Corona Bukan Senjata Biologis

Rabu, 05 Februari 2020 | 10:03 WIB
Eks Intelijen TNI Sebut Virus Corona Bukan Senjata Biologis
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Soleman Ponto (Screenshot YouTube Indonesia Lawyers Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto mengatakan tidak mungkin virus corona Wuhan adalah senjata biologis. 

Ia punya beberapa alasan yang menampik kecurigaan bahwa virus tersebut merupakan senjata biologis yang bocor di China.

Hal ini disampaikan Soleman saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club bertajuk "Corona Mengungcang Dunia, Amankah Indonesia?" yang tayang pada Selasa (4/2/2020) malam.

Awalnya Karni ILyas bertanya soal adanya dugaan virus corona merupakan senjata biologis yang bocor.

Baca Juga: Gawat! Google Bagikan Video Pribadi ke Orang Asing

"Ada kecurigaan bahwa ini kebocoran senjata biologis atau semacamnya. Lalu ada dugaan lain apakah ini bocor oleh negara Cina sendiri atau negara di luar ini?" tanya Karni Ilyas seperti dikutip Suara.com, Rabu (5/2/2020).

Soleman menjawab, "Saya dari awal juga menganggap karena tiba-tiba virus ini datang, pasti rekayasa itu ada. Tapi setelah melihat perkembangan ternyata para ahli sudah bisa memperlihatkan ada track record virus ini sebelumnya, kalau ini dibuat untuk senjata itu akan sulit".

Melihat perkembangan virus corona Wuhan, Soleman berpendapat tidak mungkin ini dibuat dengan khusus untuk China.

Menurutnya, senjata biologis adalah barang hidup yang kemungkinan bisa berbalik menyerang pembuatnya. Ia menyampaikan tiga alasan bahwa virus corona Wuhan bukan senjata biologis.

Alasan pertama adalah China tidak sedang perang. Yang kedua, jika pun virus corona Wuhan dicurigai senjata biologis yang dibawa dari luar pasti si pembawa juga terancam.

Baca Juga: Waspada Beli Mobil di Jawa Timur, Ditipu STNK Palsu

"Kedua, kalau ini mau dibawa dari mana, Amerika misalnya, baju astronotnya seperti apa. Karena nanti si pembawa bisa terserang virus tersebut. Ketiga, kalau dibuat, mau dijual ke siapa? Enggak ada yang mau beli," kata pria yang pensiun sebagai Kepala BAIS tahun 2014.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI