Mensos Apresiasi Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai di Jawa Barat

Rabu, 05 Februari 2020 | 09:18 WIB
Mensos Apresiasi Pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai di Jawa Barat
Mensos, Juliari P. Batubara, di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Selasa (4/2/2020). (Dok : Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara mengapresiasi atas pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara umum di Provinsi Jawa Barat. Para penerima manfaat bisa mendapatkan bahan pangan yang berkualitas dan sosialisasi Program Sembako sudah berjalan.

"Sosialisasi Program Sembako, secara secara umum berjalan cukup baik. Kita berharap di daerah lain juga berjalan dengan baik, sehingga upaya kita bersama mengurangi kemiskinan bisa terus dipercepat," katanya, di Ciloto, Kabupaten Cianjur, Selasa (4/2/2020).

Mensos melakukan sidak di dua agen e-Warong di Kota Bogor dan di Ciloto. Di e-Warong H. Usman kawasan Puncak, Kecamatan Ciloto, Juliari mengecek berbagai kesiapan masyarakat terkait Program Sembako, termasuk menyaksikan langsung proses pencairan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dalam kesempatan itu pula, Mensos berbincang dengan pengelola e-Warong H Usman, KPM, dan pendamping BPNT. Kepada pendamping BPNT, Atikah, Juliari bertanya tentang suka duka selama menjalankan tugas.

Baca Juga: Kemensos Beri Fasilitas pada Alumni Binaan Wyata Guna Selama Kuliah

"Sukanya membantu warga prasejahtera, ada kepuasan tersendiri. Dukanya tidak ada, lebih tepat disebut tantangan. Kadang lokasi tugas kita, jauh dan sulit. Atau ada KPM yang disabilitas, sehingga kita dituntut lebih bisa telaten," katanya.

Pasokan pangan di Kabupaten Cianjur sejauh ini tidak ada masalah.

"Beras untuk KPM, kami pilih yang premium. Kalau kualitas tidak bagus,  kami kembalikan," kata Atikah.

Dalam kunjungan kerjanya ini, Juga juga bertemu dengan 595 KPM BPNT di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Dalam kesempatan itu, Juliari menjelaskan tingginya perhatian pemerintah terhadap kualitas penduduk Indonesia.

"Salah satu langkah pemerintah adalah dengan Program BPNT, yang pada 2020  ditransformasikan menjadi Program Sembako, agar masyarakat prasejahtera mendapatkan asupan gini yang baik. Kalau masyarakat kita, anak-anak kita mengalami perbaikan gizi, maka mereka akan menjadi generasi yang unggul," kata Mensos, disambut tepuk tangan meriah dari ibu-ibu yang hadir di Aula Graha Permata Cianjur.

Baca Juga: Grace Batubara Pastikan Kemensos Hadir bagi Masyarakat Terdampak Bencana

Didampingi Bupati Cianjur, Herman Suherman, Juliari menyaksikan pencairan bantuan pangan secara simbolik, dengan menyerahkan beras kepada KPM di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Sementara itu, Direktur Wilayah 1 Ditjen Penanganan Fakir Miskin, Asnandar menyatakan, kunjungan Juliari merupakan bagian dari upaya untuk mengecek kesesuaian antara pedoman yang sudah ditetapkan dalam Program Sembako dengan implementasinya di lapangan.

"Dalam transformasi BPNT ke Program Sembako, ada kenaikan indeks bantuan, dari Rp110.000 per keluarga menjadi Rp150.000. Komponennya juga, semula beras dan telur, kemudian ditambah ayam, daging dan kacang-kacangan," katanya.

Dalam kunjungan ini, kata Asnandar, tampak sosialisasi pedoman Program Sembako sudah berjalan baik.

"Sesuai dengan yang kita saksikan bersama, kedua e-Warong tadi sudah berjalan baik," kata Asnandar. (*)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI