Sebaliknya, Andre justru menilai, aktivitas prostitusi daring tersebut justru ditutup-tutupi pihak terkait di daerah itu.
“Jadi gini, prostitusi online itu fakta dan nyata yang selama ini coba untuk ditutup tutupi. Jadi saya hanya mendengarkan aspirasi masyarakat, aspirasi rakyat di Sumatera Barat yang sudah resah,” imbuhnya.
Andre juga mengaku sudah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak kepolian, Polda Sumbar, tentang rencana penggerebekan itu.
“Oh iya, dari situ saya melaporkan ke polisi… Dari masyarakat banyak melapor dan tidak ada respons pemangku jabatan sama sekali. Setelah saya melakukan kerja sama dengan kepolisian, sudah mulai terbongkar kan?” sebutnya lagi.
Baca Juga: Skandal Penggerebekan, Komnas Perempuan: Andre Korbankan PSK Demi Citra
Dia justru menilai, dirinya seolah “diserang balik” karena seperti ada yang suka kalau aktivitas prostitusi daring itu dibongkar dirinya.
“Nah, sekarang ada upaya mendramatisir bahwa ada nih, ada orang yang tidak suka, ada indikasi ada yang tidak senang prostitusi online ini dibongkar. Ada indikasi dan patut diduga ada yang kebakaran jenggot, akhirnya melakukan perlawan dengan membangun opini seakan-akan yang bersangkutan, cewek itu (NN) korban, padahal dia pelaku gitu loh,” katanya.