Andre Rosiade menyatakan tidak pernah memesan kamar itu.
"Saya dalam proses menyurati (hotel Kyriad) Bumi Minang menanyakan kenapa ada (struk reservasi) yang beredar atas nama saya," ujar Andre.
Bertolak belakang dengan pernyataan Polda Sumbar, Andre Rosiade membantah dirinya yang memesan PSK melalui akun temannya, "Saya pribadi tidak pernah memesan."
Dia menegaskan, prostitusi daring itu memang nyata di Kota Padang. Bahkan, kata Andre, Polres Padang juga berhasil membongkar kasus prostitusi daring menggunakan aplikasi MiChat.
Baca Juga: Andre Rosiade Gerindra Bantah Setting Sewa PSK di Hotel buat Digerebek
Aplikasi itu, kata Andre, memang telah digunakan sebagai sarana transaksi prostitusi online di Kota Padang.
"Apa kita mau gempa terjadi di Kota Padang. Apa mau tsunami terjadi di Kota Padang. Kita tahu, mengapa kita harus diam. Lalu jika Andre Rosiade membongkar, apa semua harus kebakaran jenggot, ribut, protes. Pertanyaan, polisi tidak mungkin menetapkan seseorang menjadi tersangka kalau tidak ada bukti ," terangnya.
Dia meminta awak media untuk menanyakan ke Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah bagaimana upaya yang akan dilakukan untuk mencegah prostitusi daring via aplikasi MiChat di Kota Padang.
"Jangan ambo (saya) yang dipojokkan. Tanya dong wali kota. Mengapa bapak diam. Tanyakan terkait iko (ini) apa kebijakan apak (Bapak)," imbuhnya.
Baca Juga: Terlibat Gerebek PSK, Andre Rosiade Dinilai Dosen UI Salahi Wewenang DPR