Andre Rosiade memesan hotel tersebut dengan menggunakan KTP atas nama Bimo Nurahman, pria kelahiran Jakarta, 21 Juni 1994, belakangan diketahui pria itu merupakan ajudan Andre.
Covesia.com menemukan foto profile Bimo Nurahman di LinkedIn dan memperlihatkan foto wajah Bimo tersebut kepada NN melalui layar android. Kata NN, bukan pria itu yang bersamanya di kamar.
"Orang yang bersama saya umurnya mungkin sekitar 40-an," terang NN.
NN berharap dia bisa dibebaskan. Untuk saat ini, anaknya sedang dititipkan kepada tetangganya.
Baca Juga: Andre Rosiade Gerindra Bantah Setting Sewa PSK di Hotel buat Digerebek
Saat NN minta dia dibebaskan, Kabid Humas Polda Sumbar Stefanus yang duduk di sebelah saat wawancara tersebut mengungkapkan "Jalani dulu prosesnya."
Sementara itu, saat dihubungi via telepon, Andre Rosiade menjelaskan prostitusi online memang nyata di Kota Padang.
"Tujuan penggerebekan itu untuk membongkar praktik prostitusi online. Agar seluruh pihak, pemerintah provinsi, pemerintah kota, masyarakat, menyadari bahwa di tengah kita ada prostitusi online. Jangan menutup mata. Ini harus kita sikapi," ujarnya.
Dia berharap semua pihak agar bisa memperbaiki diri untuk memberantas maksiat ini.
Saat ditanyakan apakah pria yang bersama NN di dalam Ruang 606 Hotel (Kyriad) Bumi Minang adalah orang bayarannya sendiri, Andre menjawab, "Itu domain pihak kepolisian. Silakan tanya ke pihak kepolisian. Bukan urusan saya."
Baca Juga: Terlibat Gerebek PSK, Andre Rosiade Dinilai Dosen UI Salahi Wewenang DPR
Nah, ketika ditanyakan lebih lanjut apa benar dirinya yang mem-booking kamar hotel, Andre pun menjawab, "Yang saya pastikan kamar itu tidak pernah atas nama saya. Saya tidak pernah ke resepsionis. Saya tidak pernah membayar.”